10

77 8 0
                                    

*Ara Pov*

Sejak kecil gua membenci saudara gua yang dibilang kembar tapi tak sama, yang tak lain saudara perempuan gua satu-satunya. Siapa lagi kalau bukan LUNA. Bagaimana tidak benci, kakak kelas yang gua suka sewaktu SD dulu mencium saudara gua, Luna. Hancur, jengkel, dan benci itu yang gua rasakan saat itu. Gua terus menerus kepoin Luna kok bisa kakak kelas gua tersayang menciumnya. Jawaban ngeselin yang selalu dia katakan mana aku tau, kenal saja tidak. Keselkan, pastinya kesel banget. Gua yang deketin, eh malah dia yang dapat hadiahnya. Ciuman... Ciuman loh... It's my dream, not her. Andai gua bisa teriak dengan saudara ngeselin gua itu. Tapi itu semua percuma toh dia dengan tampang begonya juga emang bego sih. Percuma juga ribut dengannya.

Belum lagi gua yang dipindahkan ke sekolah lain secara mendadak, meninggalkan kakak tersayang, kak Rachel. Saat itu sungguh membuat gua sedih dan kecewa dengan bonyok gua. Yang bermasalah Luna ngapain gua juga ikut ke eret. Sungguh gua benar-benar membencinya saat itu. Tetapi dari musibah itu, anggap saja itu musibah ada rasa syukur yang gua rasakan. Luna yang ngejengkelin berbeda sekolah dengan gua. Apalagi sekolahnya cupu dan pinggiran gitu. Pokoknya gua berterima kasih sama bonyok gua.

Saat gua pindah sekolah meninggalkan kak Rachelku tercinta. Gua bertemu banyak teman-teman keren dan gaul lah di sini apalagi SD gua ini SD swasta emang top lah. Selain itu ada dua temen cewek yang emang sama cantiknya, pintarnya, dan yang pasti tajir juga kayak gua mirip banget dengan kak Rachel. Yah gua sedikit oleng juga ke mereka berdua. Maaf ya kak Rachel, kamu selalu nomor satu kok di hati tapi yang lain boleh nomor dua, tiga, dan sekian. 

Kedekatan gua dengan dua teman cewek SD gua bernama Almora Madison dan Clara Evania membuat terjalin persahabatan yang erat hingga kami sekolah di SMA yang sama. Figaro's high school, sekolah swasta yang terkenal dengan bandelnya siswa tetapi selalu menorehkan prestasi, apalagi sekolah ini diwariskan turun temurun ke almarhum kakek gua. Sekarang di kelola oleh bapak tetapi menggunakan anak buah bapak juga yang mengurusinnya sebagai kepala sekolah bernama Om Arvin.

Sejak saat kepindahan gua dan Luna, Baik dari SD, SMP, dan SMA kita tidak pernah satu sekolah lagi. Malah dia sekolah di sekolah negeri yang minim penduduklah menurut gua. Apalagi sekolah di SMA yang ada di sekitaran kompleks rumah. Emang pergaulannya aja cupu. Belum lagi dia malah ngejak gebetannya deh, si cupu juga kalau nggak salah namanya Priyok deh. Cupu emang bagusnya temenan dengan cupu sih. Baik gua dan Luna emang jarang ketemu apalagi gua lupa tu muka bego nya. Emang gua awalnya benci banget sama dia, mau orang bilang dia kayak dewilah, malaikatlah, mukaknya cantik beninglah. Gua nggak peduli, menurutku gua mah tampang dia iblis malahan.

Ok stop ngomongin masa lalu gua apalagi si Luna Luna itu...

"B Club"

Hari ini gua di undang party oleh teman SMA gua, secara gua masih 15 tahun belum legallah tapi kalau yang punya club nya teman gua, bisa masuklah gua. 

"Ar... Araaa..." panggil Brian

Brian, teman gua yang gua kenal sejak SMP, sekarang kita satu sekolah di Figaro's high school. Brian ini yang ngadain pesta sekaligus pemilik club ini juga. Hebat nggak tuh teman gua. Gua masih ada teman lagi namanya Cakra dan Devan yang baru kenal berkat Brian juga sejak kita semua sekolah di SMA yang sama. Kita mah satu geng sebenarnya selalu berempat, meski gua cewek sendiri. Gini-gini gua cewek tampan juga, tiga temen cowok gua taulah gua suka cewek alias belok gitu. Nah kalau Brian dan Devan itu malah belok sukanya cowok tetapi dengan selera yang sama, terkadang mereka bisa rebutan cowok. Cuman Cakra yang normal tetapi kadang malah sama gua rebutan cewek, tetapi Cakra emang anaknya sabar suka ngalah. Ceweknya lebih sering milih gua sih.

Berbeda dengan Almora dan Clara yang tidak tahu orientasi seksual gua. Takutnya mereka jauhin gua secara kan gua kenal mereka sejak SD. Syukurnya tiga teman cowok gua ngerti keadaaan gua. Hanya bisa menjadikan Almora dan Clara hanya sebatas teman wajar secara mereka kan straight, normal gitu. Tetapi manja nya Almora dan Clara ke gua itu terkadang udah posesif kayak lagi pacaran apalagi mereka bisa saling cemburu hanya untuk memperebutkan gua. Di situ senangnya gua sebenarnya jadi rebutan mereka. Heee heee....

Hukuman Sang Peri CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang