Kamu masih orangnya,
Yang berlabuh di pulau ingatanku,
Saat hujan menjunamkan dirinya ke bumi,
Saat bianglala mencagun di kaki awan,
Saat mentari muncul dari selimut mendung,
Saat matahari berpergian di ufuk barat,
Saat layung menghiasi cakerawala,
Saat purnama digantung setinggi-tingginya,
Saat bintang dilukiskan pada garis lengkung bumantara,
Saat pohon beringin menari tatkala ditiup angin,
Saat lautan membiru di bawah bentangan langit,
Saat ombak menghempas kaki pantai,
Saat aku menemukan sesuatu yang menenangkan,Aku bingung,
Kamu itu seperti angin nyaman,
Hadir bersama duri di pepohon,
Yang menenteramkan ku,
Bahkan melukakan ku,
Bagaimana mungkin kamu begitu mendamaikan,
Tapi malah menusukku dalam diam,Seperti hidupku bertemankan jenjam dan lara,
Dan
Kamu masih orangnya,
Yang memberiku sejuta rasa.