Ironi sungguh bagaimana bisa kita menunggu sang hujan,
Sedang dulu kerap kalinya terdengar rungutan bila ia tiba,
Aneh benar bilamana kita berharap untuk sang gerimis,
Sedang dulu terlihat sugul bila melihat setitis pun darinya,
Ganjil sekali saat kita berteriak ria pabila mendung awan berarak,
Sedang dulu terhambur celaan ketika tertimpa hanya tempiasnya,Hujan,
Ajarkan kami erti syukur,
Kerna acap kali kami alpa,
Tentang rahmatNya.