Tiadalah aku menjadi yang indah nuraninya,
Ketika tuhan meminjamkan ku segenap cahaya,
Masih ku leka berdengkur di kaki pelangi,
Sehingga aku sesat dalam kepulan awan,
Lalu didatangkan injak-injak di hujung langit,
Tidak sekali pun aku acuhkan,
Tetap saja aku dengan delusi fana,
Menjadi layang-layang tanpa kenur,
Namun setiap kalinya tidak pernah sekalipun,
Waktu di mana aku dibiarkan terkoteng-koteng,Tertanya aku pada pendosa ini,
Kapan bisa kau menoktahkan noda itu?
Bila lagi boleh kau membiarkan iblis beradu?Jangan terlalu kelamaan,
Saat habuk di kanan terus menebal,
Kian menunggu saatnya diusir.