Di Terminal Ramadan

5 0 0
                                    

Setibanya aku di terminal itu,
Ingin aku bisikkan pada langit,
Tentang cita citaku berbaringan di lantai firdausi,
Namun,
Tertunduk aku pada noda yang tidak pernah habis,
Ingin aku teriakkan pada syaitan,
Tentang keenggananku bermalamkan api marak,
Namun,
Terbuai aku dalam lamunan fatamorgana buana,

Kapan lagi bisa aku menjadi peneman Raqib,
Kalau bukan di terminal itu,
Hanya Atid sahaja yang lelah bekerja,

Bila lagi boleh aku belenceh menyapa tuhan,
Kalau tidak di terminal itu,
Yang lima sahaja sudah dirasakan memadai,

Walau hanya di terminal itu,
Ingin aku menyarungkan topeng malaikat,
Pada wajah kedurhakaan ini,
Agar bila aku angkat kaki,
Dapat ku tanggalkan daki iblis,
Setelah aku bermandikan kesolehan.


KeKataWhere stories live. Discover now