6. CHOSEN

30 5 54
                                    

"Elo lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Elo lagi?"

Bukannya berlalu, seseorang yang menabraknya justru membuka obrolan yang sudah dipastikan akan membuat Nora merasa terancam.

'Kayak nggak asing?'

Mata Annora membulat sempurna saat mendongak. Netranya menangkap lelaki jangkung yang sempat mengancamnya tempo hari. Tanpa pikir panjang, Kenny mengikis jarak mendekati Nora yang nyalinya semakin menciut.

Tubuh mungil Nora tidak lagi bisa kemana-mana. Kenny berhasil menjeratnya. Pemuda tersebut terus melangkah disertai tatapan mengintimidasi, membuat Nora mundur hingga tubuhnya yang tegang terantuk di dinding sekolah.

"Kak ... m-mau apa?" tanya Nora tak berani beradu pandang dengan Kenny. Ia memeluk erat tasnya di depan dada.

"Bukannya gue udah peringatin elo? Hmm? Dari sekian banyak koridor, kenapa elo berhenti di sini?"

"Ma-maaf, Kak. Saya ... enggak ada niat buat ngehalangin jalan Kakak kok." Jawaban Nora yang terbata-bata membuat Kenny mengembuskan napas singkat melalui sela bibirnya.

"Ken, gue cabut duluan, ya. Lo mah sukanya yang rata kayak gini," pamit temannya Kenny yang tadi berjalan bersamanya. Kenny terkekeh singkat dan memberi izinnya, lalu ia kembalikan atensinya pada Annora yang telah memiliki niat untuk kabur. Namun, sayang, usahanya gagal. Sebab tangannya ditarik oleh pemuda yang lebih tua darinya itu.

"Lo mau gue maafin?" tanya Kenny membuat Nora otomatis mengangguk patuh. "Oke. Tapi, dengan syarat ... elo jadi FWB gue."

Kalimat Kenny barusan membuat ketakutan Nora semakin menjadi. Bagaimana tidak? Ia harus menjalin hubungan sejenis itu dengan lelaki asing yang bahkan seringkali membuatnya ketakutan? Meski tak terlalu paham tentang itu pun telah berhasil membuat gadis polos itu bergidik. Nora menelan ludahnya dengan bersusah payah, lalu ia memberanikan diri untuk menolak. "Saya nggak bi—"

Dughh!

Tinjuan yang cukup keras dari Kenny mendarat di tembok tepat di sisi kanan wajah Annora berada. "Nggak bisa?" ancam siswa bekelopak monolid tersebut seraya menyentuh dagu dan membuat Annora menatapnya. "Barusan elo nolak tawaran gue?" Kenny tiba-tiba tertawa di hadapan Nora yang menutup rapat matanya. "Lo ...."

"Ken, lepasin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAD LIAR (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang