7. 1 tahun di jakarta

1K 25 5
                                    


Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, aku pun sudah naik kelas. Dan sudah tiba waktunya libur sekolah..

Kerja ku hanya makan saja di rumah, sehingga badan ku semakin gendut, tetapi tinggi badan ku hanya bertambah sedikit saja..

Tinggi badan ku hanyalah 150cm, dengan berat badan yang sekarang sudah mencapai 60kg..

Om prakash melihat ku geleng-geleng kepala,

"diky, jangan ikutin abang mu ghandi, lihat badan mu sekarang gendutan" kata om prakash

Sudah kamu harus sering-sering ke tempat gym, supaya olahraga disana, karena di atas alat olahraga nya kurang lengkap.. dan mulai besok selama kamu libur om akan temani kamu lari pagi sekitaran komplek rumah, sore nya kita ke tempat gym." sambung om prakash lagi..

Aku hanya mengiyakan ajakan om prakash..

Malam harinya bang ghandi dan bang indra belum juga pulang ke rumah, sepertinya mereka lembur lagi..

"bang ghandi dan bang indra belum juga pulang ya om?" tanya ku pada om prakash

"iya, mungkin mereka masih lembur, akhir bulan biasanya mereka pada closing kerjaan" jawab om prakash..

"kalau diky sudah ngantuk ya sudah tidur saja deluan, abang mu tidak usah di tungguin.. sudah jam 9 lewat, kamu jangan begadang, gak baik buat kesehatan" sambung tante sari yang juga ada di ruang keluarga bersama om prakash.

"oke om tante, diky masuk kamar deluan yah, sudah ngantuk" aku pamitan sambil pergi ke kamar untuk tidur.

Di dalam kamar aku belum bisa tidur, aku coba telpon ayah,

"halo ayah, gimana kabar ayah disana?" tanya ku

"halo nak, kabar ayah baik-baik saja, disini juga ada kakakmu barata sedang bersama ayah" sahut ayah ku dari balik layar HP

"Gila kamu ya dik, badan mu kenapa jadi bengkak begitu, pasti kamu gak jaga pola makan ya disana, katanya mau masuk TNI, gak bakalan di terima punya badan begitu.." sambung kak barata.

"iyah libur sekolah ini, terlalu bayak makan. mulai besok aku diajak oleh om prakash untuk berolahraga, om dan tante sudah mengingatkan ku juga untuk jaga pola makan" jawab ku

Aku juga lupa dengan cita-cita ku yang ingin menjadi TNI kalau sudah lulus sekolah nanti.

Panjang obrolan yang kami perbincangkan malam ini, dan pada akhirnya aku sudah tidak kuat menahan kantuk ku.

Aku pamitan kepada ayah dan kak barata untuk tidur terlebih dahulu, telpon nya aku tutup, dan aku pun tertidur di kasur.

Entah sudah berapa lama aku tertidur, dan tiba-tiba aku terbangun, aku dikagetkan dengan suara tutup botol yang jatuh, dan ternyata bang ghandi tidak sengaja menjatuhkan tutup botol deodoran yang baru saja dia pakai. Lampu kamar yang tadi nya aku matikan, kini hidup kembali.

Aku kaget melihat bang ghandi yang baru selesai mandi, bagaimana tidak, dengan cahaya lampu kamar yang terang aku melihat bang ghandi tidak memakai apa-apa, tidak ada handuk yang melekat di tubuhnya, bahkan sehelai benang pun tidak, dia benar-benar bugil. kaget melihatku terbangun dan menatapnya, bang ghandi langsung membalikkan badannya membelakangi aku yang ada di kasur.. dia dengan santai tetap mengoleskan deodoran ke keteknya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.. berusaha untuk tenang dan mau tidak mau dia harus menghadapku kembali untuk ke samping kasur mengambil pakaian bersih yang tersimpan di lemari.

Aku dengan mata terpana melihat ke arah bang ghandi mulai dari dada nya, sampai ke selangkangannya.. ada batang kejantanan bang ghandi yang sedikit tegak berdiri disana dengan bulu-bulu yang lebat di area sensitif nya.

Tapi buru-buru bang ghandi langsung memakai boxer nya. Aku tidak tau apakah bang ghandi lupa untu memakai CD nya karena sudah terlihat lebih dahulu oleh ku, atau memang dia sengaja tidak memakai CD seperti yang sudah aku pikirkan selama ini.

Aku pun berusaha untuk mencairkan suasana..

"abang malam banget pulang nya?" tanya ku

"iya dik tadi abang banyak kerjaan, maklumlah sudah akhir bulan, closingan kantor" sahut nya

"kamu kaget yah tadi?" sambungnya

"iya bang, Kaget dengar suara botol yang jatuh"

"tadi juga sebenarnya baru selesai telponan sama ayah di kampung, eh diky sepertinya ketiduran" jawab ku.

"Ohh bukan kaget karena yang lain kan?" tanya bang ghandi

"dih bang ghandi kepedean, mentang-mentang punya bang ghandi besar, ehh gak tau juga sih, ngeliatnya samar-samar" ketus ku..

"hemm, dasar kamu gendut" kata bang ghandi sambil mencubit manja perutku..

Bang ghandi beranjak untuk mematikan lampu kamar dan dengan memakai kaos singlet kulihat bang ghandi sudah rebahan di kasur, sepertinya dia sangat lelah sepulang dari kantor.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 lewat, sudah sejam bang ghandi tertidur, tetapi aku belum juga tidur, apa karena tadi sudah sempat tertidur sehingga aku jadi susah tidur kembali, entahlah, sambil aku membaringkan badan ku membelakangi bang ghandi. Aku terkejut dengan bang ghandi yang sudah memelukku dari belakang, suhu ruangan begitu dingin menurut ku, tapi kenapa suasana nya jadi begitu hangat?

Bang ghandi juga semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, sehingga aku merasakan ada yang mengeras di paha atas ku.. lama ku rasakan ada yang berkedut-kedut di belakang. Aku semakin tidak bisa tidur, kegelisahan ku semakin menjadi-jadi dibuat oleh bang ghandi.

Ada apa dengan ku, kenapa aku begitu resah? Di satu sisi ingin sekali aku melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Dengan pelan aku pura-pura membalikkan badan ke arah bang ghandi dengan posisi telentang dahulu lalu langsung berbalik arah, sekarang menghadap bang ghandi.

Begitupun dengan bang ghandi karena pergerakan ku sebelumnya. Membuat posisi bang ghandi yang tadinya tidur miring menghadap ku, sekarang sudah telentang..

Aku sungguh takjub melihat apa yang ada di depan mata ku, sepertinya bang ghandi sedang mendiri kan tenda di bawah celana boxer nya..

Aku semakin gelisah, dan bertanya-tanya, sebenarnya apa yang sebenarnya sedang terjadi kepadaku??? kenapa aku sungguh penasaran ingin memegang gundukan yang ada di celana bang ghandi???

Bersambung...

Kehidupan Anak DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang