POV Ghandi
Malam itu Om Wira mengajak papa pergi keluar untuk bertemu dengan teman-teman lama nya di desa ini, wajar saja karena papa juga sudah lama tidak kembali ke desa, pikir ku..
Tinggal lah kami berempat sedaang bersantai di depan rumah.
Aku melihat Diky banyak ngobrol bersama Barata dan Nakula, yah wajar saja mereka saling menomentari fisik, cara bicara, dan cerita tentang sistem pembelajaran di kota dan di desa..
Bukan hal yang baru sebenarnya hal-hal yang mereka ceritakan, karena mereka juga sudah pernah bercerita melalui video call.. tapi mungkin bertemu langsung, bertatap muka membuat mereka lebih lepas untuk bercerita..
"sejenak aku memikirkan apa yang sudah aku lihat siang hari tadi, akhhh bisa-bisa nya melihat pemandangan yang seperti itu, kalah hijau dari sawah om Wira" pikir ku
Tiba-tiba dari kejauhan aku meihat seoarng anak yang sudah pernah aku lihat sebelumnya..
"halo Diky, tambah ganteng yah kamu selama tinggal di kota" sahut anak tersebut yang menghampiri rumah Diky"
"hai Heru, akhh kamu bisa aja, apa kabar? Tanya Diky, yang ternyata anak tersebut adalah Heru yang kami lihat siang hari di air terjun.
"hi Om" sapa Heru..
"halo Dek, jangan panggil om yah, tua banget rasanya" jawab ku dengan nada bercanda
"iya nih, ada-ada aja lu Her, ini abang aku, anak nya Om aku dari Jakarta" Diky menjelaskan..
"ohh begitu, iya maap, gitu aja ngegass lu" balas Heru, sambil tertawa..
Dan kami pun tertawa bersama-sama..
Mereka akhirnya melepas rindu, saling bertanya kegiatan sehari-hari, sampai kegiatan sekolah..
Aku melihat Diky ternyata tidak sekaku yang aku lihat di jakarta, mungkin karena ini pertama kali dia bertemu teman lamanya, atau memang sebenarnya Diky anak yang humoris yah. mungkin saja mereka sahabatan sudah lama, pikir ku..
"Heru, Heru.. pulang nak.." terdengar dari jauh suara memanggil nama Heru"
"iya Om, Sini dulu, ntar lagi pulangnya, Heru masih ngobrol sama temen Heru" sahut Heru kepada Om nya..
"Itu siapa" tanya Diky penasaran..
Aku juga sama penasarannya dengan Diky..
Bagaimana tidak, orang yang memanggil Heru adalah orang yang bersama Heru di Pemandian itu, yang membaringkan tubuhnya untuk di gagahi oleh Heru di atas bebatuan..
"Halo semua, saya Arif" sapa pria itu..
"ini Om Aku sedang liburan dari Jakarta, adik ibu aku yang paling kecil, jawab heru menjelaskan..
"eeh iya Om, kenalin ini temen aku yang aku yang sekolah di jakarta, baru mudik kemarin karena libur sekolah.. dan ini om nya"
"hussss" kamu ini.. seru Diky
"Halo Om, aku Diky temen Heru.. ini abang aku, anak ya Om aku yang tinggal di Jakarta..
"Halo mas, Saya Ghandi"
Kami pun bersalaman..
"yaudah Om ngobrol-ngobrol dulu deh dengan om Ghandi, Heru masih mau lanjut dengan Diky..
Aku benar-benar tidak menyangka sama sekali bahwa yang di gagahi Heru di pemandian itu adalah Arif, Om nya sendiri..
sebenarnya sudah sejauh mana mereka melakukan itu? Apakah Arif sering pulang ke desa ini, tanda tanya di dalam kepalaku semakin banyak, semakin aku dibuat penasaran..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Anak Desa
FantasíaKisah seorang anak desa yang beranjak remaja yang harus tinggal di kota bersama dengan saudara nya dan melanjutkan sekolah Cerita ini hanya fiksi, seorang anak remaja yang mengagumi lekuk tubuh orang-orang dewasa.. begitu juga sebaliknya, ada cerit...