Setiap pagi bang ghandi sudah bangun lebih dulu, karena harus berangkat kerja lebih pagi agar tidak terkena macet. Aku selalu bareng dengan bang ghandi jika ingin berangkat ke sekolah, karena sekolah ku searah dengan kantor bang ghandi.. walau tidak jauh dari rumah, tapi jika searah kenapa tidak bareng saja, pikirku.. pulang nya aku di jemput oleh om prakash.
Oh ya, om prakash adalah seorang pensiunan di salah satu perusahaan BUMN, memang jika dari sisi usia om prakash seharusnya belum memasuki masa pensiun, tetapi 5 tahun lalu om prakash jatuh sakit, dan mengharuskan om prakash berhenti bekerja.
Om prakash punya beberapa usaha, salah satu nya adalah tempat Gym dimana bang indra selalu Gym disana.. aku baru tau ternyata itu punya mereka sendiri.
Pulang sekolah aku di jemput oleh om prakash, begitulah seterusnya sampai tak terasa aku sudah setengah tahun bersekolah di ibukota. Walau sesekali aku harus naik kendaraan umum, karena om prakash tidak bisa menjemput ku.. dan sesekali juga bang indra yang jemput apabila dia sedang bekerja di rumah.
Tak terasa sudah setengah tahun tinggal di ibukota, banyak hari-hari yang ku jalani dan ku lalui, tinggal bersama orang-orang yang penyayang dan humoris.
Akupun tak lupa memberikan kabar ke ayah, abang dan adik ku, bahwa aku baik-baik saja di sini..
Pernah juga om prakash membawa ku mampir ke tempat Gym nya, hanya sekedar melihat-lihat..
Aku terkesima karena banyak sekali disana orang-orang yang body nya bagus-bagus..
Aku selalu berhayal ingin punya badan seperti mereka kelak..
Aku harus banyak makan, olahraga..
Aku suka basket, itu juga karena ajakan bang indra selalu mengajakku untuk bermain basket, supaya tinggi badan ku cepat naik.. Ya aku nikmati saja semua proses nya.
Waktu pun berlalu, hingga sore hari aku sudah kembali ke rumah bersama om prakash. Aku segera ke kamar untuk bersih-bersih, dan segera mandi..
ku bilas badan ku dengan air dan ku sabuni seluruh tubuh ku, sambil melihat kearah kaca yang ada di kamar mandi, ternyata badan ku sudah sedikit berisi, tidak kusadari sebelumnya, kemudian aku membasuh seluruh busa yang ada di tubuhku, aku perhatikan ada bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar kelamin ku..
"Akhh apa ini, kenapa seperti tumbuh bulu di sekitar kelamin ku, dan rasanya gatal sekali" pikirku
Aku merasa ini terlalu cepat bagi ku.
Tak sadar aku juga melihat ada perbedaan pada kelamin ku yang sedikit lebih besar dari sebelum-sebelumnya, dengan masih tertutup oleh kulup nya. aku percepat mandi ku, segera ku selesaikan semua nya.
Malam hari, bang ghandi sudah pulang dan langsung masuk kamar, dia melihat aku masih belajar di kamar. Dia pun langsung mandi, dan beberes..
Selesai bang ghandi beberes, dia perhatikan aku yang sedang belajar, tapi sepertinya dia melihatku tidak fokus.
"kamu kenapa dik, kok gelisah dan garuk-garuk mulu dari tadi" sahut bang ghandi..
"ehh, nggaak, ini bang gatal banget" jawab ku
"kenapa, ada luka? Coba sini abang liat" balas nya
"ihh jangan bang, malu" aku menimpali pertanyaan bang ghandi
"udah gpp, masih kecil, kok malu.. lagian sama-sama laki dan abang doang yang liat, udah sini, kalau ada luka atau kenapa-kenapa biar lekas di obatin, itu daerah sensitif lo, jangan sampe panjang masalahnya.. sini abang liat" pinta bang ghandi
Aku pun beranjak ke kasur, dan menurunkan sedikit celana ku bagian depan dan memperlihatkannya ke bang ghandi..
Lalu bang ghandi merubah posisi nya yang semula tiduran di kasur, sekarang menjadi duduk untuk melihat, tetapi bang ghandi malah menarik celana ku sampai lutut, dan terlihat lah batang ku yang sedang tidur.
Seketika bang ghandi ketawa pelan di dalam kamar, aku bingung kenapa dia tertawa..
"ini mah kamu mau tumbuh bulu kemaluan, lihat tuh udah pada bermunculan, memang bawaannya pasti gatel, sama seperti kepala kita kalau mau tumbuh rambut di kepala pasti gatel" kata bang ghandi,
"Udah gpp, itu normal kok dik, kirain ada yang luka tadi" sambungnya..
"ohh begitu ya bang, emang awal-awal gatal yah?" tanya ku
"iyah, abang dulu juga begitu kok, bahkan masih usia 10 tahun sudah pada tumbuh" jawabnya
"batang mu juga nanti makin besar, dan kulup nya ini nanti akan terbuka perlahan" sambung bang ghandi sambil memegangi kelamin ku..
"ohh, jadi punya bang ghandi juga dulu begitu?" tanyaku lagi penasaran..
"iyah, tapi punya abang udah kebuka sebelum waktunya sih" balas bang ghandi sambl senyum-senyum..
"Maksutnya bang?" tanya ku penasaran
"udah nanti juga kamu pasti paham dik" balas nya
"dan CD kamu itu perlu di ganti, jangan terlalu ketat, kalau perlu di kamar ketika mau tidur gak usah pakai CD, gak baik buat sirkulasi dan pergerakan ini.." sambung bang ghandi sambil memegang kelamin ku lagi..
"udah akh, udah jam 10 malam, kita harus tidur, besok jumat abang masih harus kerja, kamu juga harus bangun pagi biar gak terlambat ke sekolah" timpal nya
"Ok baik bang, terimakasih untuk saran nya, tapi CD aku semua ketat-ketat" sambil aku menghela nafas..
"yaudah sabtu kita pergi ke mall yah, abang juga mau beli boxer, sudah pada ketat, suka ada bekasnya di pinggang, sepertinya berat badan abang naik nih.." sekarang kita tidur yah.. pinta bang ghandi.
"oke bang, siapppp...." sahut ku.
Ku lihat bang ghandi sudah tertidur, tetapi aku masih memikirkan kata-kata bang ghandi, "kebuka sebelum waktunya", apa maksud dari perkataan bang ghandi yah?
Dia juga bilang "kalau di kamar sebisa mungkin tidak memakai CD", apa itu artinya sekarang bang ghandi sedang tidak memakai CD?
10 tahun sudah pada tumbuh bulu, apa itu tidak terlalu cepat, sejenak ku lihat tangan bang ghandi memang berbulu, dan brewoknya yang selalu rajin dia cukur. Apa mungkin di kelamin nya juga sangat banyak ditumbuhi bulu? Aku semakin penasaran dengan jawaban-jawaban yang bang ghandi katakan pada ku.
Aku teringat dengan nakula adik ku, apakah dia juga sudah buluan di usia 10 tahun,
Akhh pikiran ku semakin kacau, dan seketika aku teringat dengan orang-orang yang ada di Gym tadi..
sampai akhirnya aku pun tertidur..
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Anak Desa
FantasíaKisah seorang anak desa yang beranjak remaja yang harus tinggal di kota bersama dengan saudara nya dan melanjutkan sekolah Cerita ini hanya fiksi, seorang anak remaja yang mengagumi lekuk tubuh orang-orang dewasa.. begitu juga sebaliknya, ada cerit...