Chapter 10: Bangor

162 17 2
                                    

YANG VOTE+KOMEN GUE DOAIN NIKAH SAMA BIAS:)






Sore ini, Baejin sedang sibuk dengan tugas individu nya yang menumpuk. Belum lagi tugas yang diharuskan berkelompok. Ia menghela nafas berat. Bagaimanapun ini adalah pilihannya dan Pengacara adalah cita citanya.

Mungkin sebagian dari kalian bingung. Orang yang terkenal jarang bicara, mana bisa jadi Pengacara? Tenang aja Ferguso. Si Baejin ini tau situasi kondisi alias sikon kok. Bahkan dia kadang sering ngomong sama temen yang satu frekuensi.

Bae Jinyoung atau yang akrab dipanggil Baejin. Dia sering disebut Ulzzang boy nya fakultas hukum, sebenernya dia tak begitu paham apa itu Ulzzang. Yaiyalah, gimana mau paham, yang Baejin tau aja cuma Sadam dkk.

Hendak membalikkan lembaran berikutnya, ia dikejutkan oleh nada dering teleponnya sendiri yang di setting dengan awalan lagu Tempo- Korean ver. Untung bukan Kill this love.

Ternyata pelakunya adalah Han. Baejin the Explorer pun mendecak sebal, dia langsung menolak panggilan itu dengan geram.

"GA BISA TERIAK LO? SAMPE BUANG BUANG PULSA?"

Sebenarnya tak usah teriak pun pasti kedengaran, karena Han sedang ada di Balkon kamar miliknya dan Baejin.

"HEHEHE SORRY, GABUT," balas Han.

"GUE BUKAN BAHAN GABUT LO AGUS!"

"BAPAK GUE GUSTIAN ANJIR! BUKAN AGUS!"

"DARI PADA GABUT, NGARIT AJA SONO! TUH, KAMBINGNYA MARIADI UDAH MBAK MBEK MULU!" seru Baejin.

"KAMBINGNYA KANGEN LO KALI, BUKAN LAPER," Han membalas tak terima.

"SODARANYA LO? BISA NERJEMAHIN GITU?"

"HEHH KAMPRET! BRISIK! BAYI GUE JADI NANGIS GEGARA SUARA LO PADA, GA SEKALIAN DUET SAMA KAMBINGNYA MARIADI?"

Nah kan kena semprot sama ibu tetangga dibawah, mana ibu nya marahin sambil nunjuk nunjuk murka ke atas, tepatnya ke muka Han yang ada di Balkon lantai 2, berasa join tren yang nunjuk itu. Mendengar hal itu Baejin segera melanjutkan tugasnya dan menyumpal telinganya dengan earphone.

"MAKANYA BU, PUNYA RUMAH TUH KEDAP SUARA," nantangin nih anak.

"DASAR KUTUKUPRET! SINI LO TURUN! GUE CONGKEL GIGI KELINCI LO PAKE LINGGIS!"

Han meringis linu mendengarnya,"DARIPADA ANAK IBU, BELUM PUNYA GIGI! HIIII"

Bukannya memberi balasan, ibu itu justru pergi. Beberapa menit kemudian…

JDAR JDAR JDARRR

"Ehh, paantuh Jin?" Tanya Han sedikit mengeraskan suaranya.

§§§§§

"Ehh, ibuu! Kenapa pagernya di dorong dorong gituuu," Karina yang semulanya lagi di ruang tv langsung lari ke depan setelah mendengar suara membahana tadi.

"Gue mau labrak bocah bangor yang punya gigi kelinci dua biji!" Seru sang Ibu dengan semangat membara lengkap dengan build item linggis ditangannya.

"Sabar dulu Bu. Tarik nafas…jangan dibuang eh gajadi, dibuang aja," Karina seketika meralat ucapannya karena melihat si Ibu sorot matanya sudah berkilat kilat, pinjam seratus sedikit pasti langsung dibacok.

"Cepet neng bukain! Lu ga mau nih pager rebahan di tanah kan?" ancam Ibu tadi.

"Bentar ya Bu, kuncinya ada di temen saya,"

"Mana ada di kunci! Orang gemboknya cuma dicantolin gitu! Ahh Lama! Gue buka sen-"

"Eh eh kenapa rin?" Eric sama Soyeon join, di dalem hati Karina udah ngucapin Hamdalah 3 kali karena bala bantuannya datang untuk membantu mengatasi sang manusia yang terverifikasi dari ras terkuat yaitu emak emak, apalagi damage nya nambah karena bawa linggis.

"Ini Yeon, Ric, Ibu ini mau ketemu-"

"GUE MAU LABRAK SI BOCAH BANGOR GIGI KELINCI, SURUH TURUN SEKARANG!" si ibu udah abis kesabarannya karena ditarik ukur sama Karina.

Eric sama Soyeon loading sebentar,"Cowo apa cewe Bu?" tanya Eric yang aslinya ketar ketir karena build item ibu nya.

"COWO! ITULOH YANG PAKE KOLOR WARNA COKELAT,"

"OHH! Han kali!" seru Soyeon.

"NAH! Iya mungkin," lah gimana sih Bu.

"Coba panggilin Han nya aja dulu," putus Karina.

Eric selaku sesama jenis langsung hinggap ke kamar Han dan Baejin.

"Jin, Han mana?" Eric bertanya.

"Masih di Balkon kali," ucap Baejin tanpa melihat ke arah Eric.

Tanpa berlama lama, Eric melangkahkan kakinya ke arah Balkon. Dan benar saja, dia menemuka manusia yang mirip quokka itu sedang cosplay Luffy.

"Han, Lo cari masalah lagi?"

"Mana ada, gue dari tadi disini lagi mau menikmati sunset," elak Han.

"Tuh di depan, ngeri banget ada emak emak bawa linggis, katanya mau ngelabrak," jelas Eric.

"Dih, aneh banget," Han berkata sambil mengernyitkan keningnya heran.

"Cepet noh, keburu pagernya jebol," si Eric udah keringet dingin.

Lantas mereka berdua turun kebawah, mendatangi TKP yang sudah ada beberapa saksi dan juga korban.

"Rame amat, sorry gue ngga lagi ngadain fanmeet," Han langsung mendapat giveaway tabokan dari Soyeon.

"NAH BENER, INI DIA ORANGNYA! CEPET NENG BUKAIN PAGERNYA! SINI LO KAMPRET, GUE GEDIK PALA LO PAKE LINGGIS SAKTI PUNYANYA EMBAH GUE!"

"BUJUBUSET, BENERAN BAWA LINGGIS!" Han berlindung di belakang punggung Eric setelah ia sadar itu adalah ibu ibu tadi yang sudah siap membawa linggisnya seperti akan melawan penjajah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BUJUBUSET, BENERAN BAWA LINGGIS!" Han berlindung di belakang punggung Eric setelah ia sadar itu adalah ibu ibu tadi yang sudah siap membawa linggisnya seperti akan melawan penjajah.






TBC

Kakak kakak dan adik adik sekalian, saya ingin mengatakan. Bahwasanya, menekan bintang untuk membahagiakan orang lain tidak lah tercatat sebagai perbuatan dosa loh!

Jadi marilah kita bersama sama komen dan vote agar cerita ini bisa bertahan hidup😁

10 Vote buat lanjut ke chapter berikutnya ygy🥰😋


Edit: flishh itu yang awal awal si rainy itu, abaikan aja ya guys. ITU CERITA GWEJH YANG LAIN😭

KOS NOESANTARA ft.00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang