Deril Anugerah
2 Desember 2001 – 2 Desember 2022
Rizki menatap nanar makam mendiang adiknya. Bukan karena tidak terawat tetapi Rizki masih shock melihat kenyataan bahwa sekarang adiknya tidur ditempat ini karena perbuatan manusia yang kelewat iblis.
"Kenapa kamu gak pernah cerita dek kalau mereka bully kamu seperti itu! Lo berhak cerita ke gue, bang Hasbi, atau bang Yulius. Kita bertiga keluarga lo dek! Kita punya kewajiban buat ngelindungin lo! Tapi kenapa lo malah sembunyiin semuanya?!"
"Derr, gue udah gagal jadi kakak! Gue gak ada disaat lo butuh pertolongan. Alhasil sekarang bang Yulius dan bang Hasbi benci gue. Terutama bang Hasbi. Dia nyebut gue pembunuh. Entah sudah berapa banyak pukulan yang gue dapet dari mereka, gue tetap gak bisa mengubah fakta kalau gue tetap gagal jadi kakak lo meski gue udah tau siapa pelaku yang bunuh lo"
"gue ngerti sekarang dengan apa yang lo rasain selama ini dek. Dipukul atas kesalahan yang gak kita lakukan itu sakit ya? Apalagi dipukulnya sama orang terdekat kita"
"Dek, gue minta maaf ya karena belum bisa jaga lo. But sampai kapanpun, lo akan selalu jadi adik terbaik gue"
"Umur gue juga gak lama lagi dek. Mungkin bentar lagi gue bakal nyusul lo. Tapi sebelum itu, gue mau lo dapet keadilan. Doain ya dek supaya bang Yulius lancar ngurusin semuanya dipengadilan hingga saat persidangan itu tiba, nama lo akan bersih dan pelaku akan mendapat hukuman yang seharusnya"
Sudah hampir 15 menit Rizki berbicara pada batu nisan adiknya. Ia mengungkapkan segala emosi yang ada, segala isi hati dan pikirannya. Tak peduli hari sudah gelap, Rizki masih tetap duduk disamping makam Deril sampai sebuah notif membuatnya berdiri.
Bang Yulius : Dimana lo? Pulang! Ada yang mau gue bicarakan.
"Minggu depan persidangan kasus Deril dilaksanakan"
Suasana dirumah tampak dingin. Bunyi jarum jam yang bergerak menambah tegangya keadaan pada dua lelaki yang sedang duduk berhadapan di sofa ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Them.
Teen FictionKumpulan cerita pendek 7 orang dengan jalan hidupnya masing-masing. Cerita ini bersifat fiksi yaitu tidak berdasarkan kisah nyata. Apabila ada kesalahan kata,kalimat, atau tanda baca, mohon maaf. HAPPY READING! Dont forget to vote and comment!