-Steve-
Setelah pertengkaranku dengan ayahku dirumah sakit waktu itu, kini aku sudah berada kembali di studio untuk berlatih koreo lagu baru Nevel bersama member lainnya.
Jujur, rasanya berat untuk menjalani ini karena aku sendiri tidak pantas untuk menggantikan posisi sepupuku. Dibandingkan dengan Kak Wira yang multitalenta, aku jauh dari itu semua.
Aku sudah pernah gagal berkali-kali dalam audisi. Tarianku masih jelek, suaraku pas-pasan bahkan dalam bermain musik pun aku masih perlu banyak belajar lagi.
Namun kak Wira yang membantuku untuk selalu semangat. Aku selalu latihan menari dan menyanyi dengan kak Wira bahkan kita daftar audisi juga sama-sama dan tentu saja dia yang lolos. Dia memang sehebat itu dan aku bangga padanya.
Kenapa hidupnya harus berakhir ya Tuhan? hanya dengan ayahku yang marah karena aku tidak bisa seperti dirinya, mengapa Engkau izinkan hal itu terjadi padanya? dan... kenapa harus melalui ayahku dia menjumpai kematiannya? Sejahat itukah semesta-Mu padaku Tuhan?
Kak, Steve janji setelah comeback Nevel ini, setelah Steve bisa wujudin salah satu impian kak Wira yang belum tercapai, Steve akan melepaskan semuanya dan menjalani apa yang harus Steve jalani.. mungkin tempat Steve memang bukan disini kak.
"Oke guys kita mulai ya latihannya" Rizki menginterupsi.
Satu kali latihan aman, dua kali latihan juga aman, namun yang ketiga kali...
Bug! aku melihat Hasbi sengaja menyenggolku hingga aku hampir terjatuh disusul Kak Jere, Zhi dan berakhir Ko Yeol meneriakiku.
"Lo bisa latihan yang bener gak?!" pekik Yeol nampak kesal.
"Gue..."
"Nari masih belajar aja belagu mau ikutan comeback grup ini" kak Zhi angkat bicara namun aku tau sepertinya dia sedang marah padaku
Mereka kenapa?
"Kalau lo memang belum siap, lo mending latihan lebih keras lagi deh stev" timpal Rizki. Aku sudah melakukan gerakannya dengan benar hanya saja...
Aku gak mungkin menyalahkan mereka meski aku tau mereka sengaja menyenggol ku tadi.
Krettt...
"Sorry guys ganggu waktu kalian"
Kak Zoya baru saja membuka pintu ruangan.
"Steve, lo dipanggil pak Arga keruangannya"
Aku mengangguk "iya kak"
Kak Zoya kemudian meninggalkan ruangan, disusul diriku yang mengikuti dari belakang. Belum sempat aku sampai ke ruangan pak Arga, aku merasakan sesuatu menghantam keras punggungku.
BUG!!!
Lalu semuanya gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Them.
Teen FictionKumpulan cerita pendek 7 orang dengan jalan hidupnya masing-masing. Cerita ini bersifat fiksi yaitu tidak berdasarkan kisah nyata. Apabila ada kesalahan kata,kalimat, atau tanda baca, mohon maaf. HAPPY READING! Dont forget to vote and comment!