Steve (4)

14 4 2
                                    

-flashback-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-flashback-

"Cukup ya pa! Steve udah ikutin semua mau papa termasuk masuk agensi ini yang harusnya bukan ranah Steve! Dan sekarang papa mau aku yang center di Nevel?! Gak ya pa! itu bukan hak Steve!"

"Papa cuma mau yang terbaik buat kamu! Ini impian kamu kan?! Sudah papa kabulkan!"

"Tapi Steve gak pernah minta!!! Bahkan papa gak izinin steve buat gapai impian steve sendiri"

"Memangnya kamu bisa?! Sudah berapa kali kamu ikut audisi tapi hasilnya apa?! Gak ada yang berhasil kan!!!"

"Steve masih mau berusaha pa meski gagal berkali-kali. Tapi apa papa pernah mendukung itu semua? Setiap aku kalah, papa selalu mukul aku!"

"Karena goblokmu kelewatan! Sudah berkali-kali papa bilang kalau kau mau berhasil di dunia entertaint, kau harus menyingkirkan lawanmu! Modal bakat saja tidak akan pernah cukup!"

"Dengan cara menghabisi nyawa saudara steve sendiri?! Dimana hati Nurani papa!!!"

"Berani kamu berteriak?! Papa lakukan semua itu untuk kamu! Dibanding kamu, wira jauh dibawah kamu!"

"Gak pa! papa gak akan pernah tau kalau kak Wira jauh lebih berbakat dari Steve! Aku pastikan aku gak akan lama di tempat ini pa! dan cepat atau lambat, proses hukum akan tiba! Steve jamin itu!"

"BRENGSEK KAMU! ANAK KURANG AJAR!"


"BANGSAT!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BANGSAT!!!"

Aku berteriak dengan kasar. Sungguh aku tak menyangka dengan apa yang Jeremy ceritakan barusan. Jeremy tak sengaja mendengar percakapan Steve dengan ayahnya ditelfon saat ia ingin buang air kecil di toilet. Ia mendengar dari bilik sebelah dengan jelas percakapan ayah dan anak yang penuh emosional itu.

Jadi ayahnya Steve pelakunya?! Ya Tuhan mengapa fakta yang harus ku terima harus tiba-tiba seperti ini. Pantas saja Steve bisa dengan gampang masuk kesini! Ternyata bermainnya gelap.

Sakit. sakit sekali. Wira! Kenapa pelakunya harus orang terdekatmu sendiri sih? Kenapa?!

"Sorry kalau gue salah karena udah nyelakain anak orang kak. Demi Tuhan gue marah saat denger percakapan itu. Seketika gue gelap mata kak lalu gue ikutin steve dan ya... gue dorong dia"

Them.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang