Alana Caroline, gadis dengan luka mendalam akibat trauma jatuh cinta, bagi Alana, cinta tak pernah berpihak padanya. Setiap hubungan yang ia jalani terasa seakan hanya sekadar permainan di hati laki-laki. Namun, hadirnya Samuel Diaskara mengubah sem...
Always c. 4 || Pertandingan Basket Happy reading, especially for you👌
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- ALWAYS-
"Cil ikut kita yok!" Teriak Falenza heboh sambil berjalan masuk ke dalam kelas Alana dan di susul oleh Amora yang berjalan santai di belakang Falenza.
Alana yang tengah membaca buku dan mendengar namanya di panggil oleh suara yang sangat ia kenal itu sontak mendongak dan menatap penuh tanda tanya pada kedua sahabatnya yang saat ini telah berdiri di hadapannya.
"Mau kemana emang?" tanya Alana, gadis itu menutup buku novel yang semula di baca olehnya lalu meletakkannya di atas meja, selanjutnya ia beranjak dari duduknya dan berdiri sembari berdecak pinggang di samping Falenza.
"Lo lupa? Hari ini ada final tanding basket Na, nonton yuk" ajak Falenza antusias.
"Ck, kirain penting, gue gak mau ikut, gak tertarik gue" tolak Alana, gadis itu hendak kembali duduk di bangkunya namun dengan cepat di tahan oleh Falenza.
"Ayolah Cil, bentar aja kok, mau yah? " pinta Falenza sembari menggenggam erat tangan Alana, tanpa persetujuan dari sang empunya gadis itu langsung menarik tangan Alana dan berjalan ke luar dari kelas.
"Hadeh Len gue kan dah bilang kalau gue gak tertarik nonton" kesal Alana, gadis itu terus menggerutu kesal sepanjang jalan.
"Jangan sok nolak Na, di sana banyak cowok ganteng tau" balas Amora seraya terkekeh ringan .
"Ho'oh apalagi si itu tuh" sahut Falenza, gadis itu tampak semakin antusias mengingat orang yang selama ini ia sukai merupakan salah satu anggota pemain basket disana.
"Aelah pantes lo semangat amat buat ke sana, ada Eza toh, gak heran lagi sih gue" ucap Alana, ia menggelengkan kepalanya seraya menatap malas ke arah sahabatnya itu.
"ngomong ngomong, lo sebenernya sama Eza tuh apaan Len? Gue liat lo udah lama deket tapi kagak jadian juga sama Eza? " tanya Alana heran, ia tidak mengerti dengan status hubungan salah satu sahabatnya ini, mereka sangat dekat dan selalu di sangka berpacaran oleh banyak orang, tapi nyatanya mereka masih dalam fase hubungan yang tidak jelas.
"Belum jadian aja sih Na, dia aja belum nembak gue" jawab Falenza santai.
"Lo gak capek Len? Lo serius gak sih suka sama dia? Lo gak capek apa gak di kasih kepastian mulu sampe sekarang? Udah lama banget loh ini, kalo dia juga punya perasaan yang sama kayak lo dia pasti nembak lo dari dulu kan? " tanya Amora.
"Gak tau sih Mor, tapi kayaknya dari sikap dia kayak suka sama gue, apa gue cuman kegeeran?" Jawab Falenza, kali ini raut wajahnya berubah yang semula tampak antusias kini menjadi raut wajah yang penuh keraguan, suaranya terdengar lirih, tak dapat di pungkiri ia sangat berharap jika ia tak salah mengira bahwa Ezakiel juga memiliki rasa terhadapnya.