Alana Caroline, gadis dengan luka mendalam akibat trauma jatuh cinta, bagi Alana, cinta tak pernah berpihak padanya. Setiap hubungan yang ia jalani terasa seakan hanya sekadar permainan di hati laki-laki. Namun, hadirnya Samuel Diaskara mengubah sem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Esok hari...
Tepat saat jam istirahat pertama, terlihat seorang gadis bertubuh pendek dan rambut sebahu dengan ciri khas aksesoris bandana merah muda yang mengelilingi kepalanya, gadis itu tengah berjalan santai menyusuri koridor sembari menenteng buku paket di tangannya, wajahnya mengukir senyuman manis sepanjang ia berjalan melewati siswa siswi yang juga berlalu lalang di koridor. Gadis itu ialah Alana yang tengah berjalan menuju ke perpustakaan Sekolah.
Namun saat gadis itu berjalan melewati kantin tiba-tiba langkahnya terhenti, ingin sekali rasanya gadis itu masuk ke dalam dan menyantap makanan di sana. Alana segera menggeleng dan menepis pikirannya, ia menunduk dan menatap beberapa buku pelajaran yang didekapnya lalu berkata pada dirinya sendiri "kalau gue ke kantin, gue pasti bakalan ngelewatin waktu belajar gue".
Gadis itu lantas mengela nafas pasrah, ia menaikkan kembali pandangannya dan kembali berjalan menuju perpustakaan.
Tak lama setelah itu, Kini Alana telah berada di dalam Perpustakaan, ia mendudukkan dirinya di salah satu kursi kala telah selesai memilih beberapa buku pelajaran tambahan yang akan digunakannya nanti. Alana menghela nafas, rasa malas menyelimuti dirinya, ia menumpuk kedua tangannya di atas meja, ekor mata melirik sekeliling ruangan, tampak sepi nan sunyi tempat itu, hanya ada beberapa siswa siswi yang tengah belajar dan membaca buku, tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Gue harus mulai dari mana lagi ya?"gumam Alana pada diri sendiri, seraya menatap tumpukan buku pelajaran yang berada tepat di sampingnya.
"Oh iya, gue lupa ngasih tau Samuel" ucapnya lagi, tangannya lalu merogoh tas selempang kecilnya, dan meraih ponselnya yang terletak di dalam sana. Setelahnya ia menyalakan benda pipih itu dan menekan icon aplikasi Whatsapp lalu masuk ke dalam ruang obrolannya dengan kontak bertuliskan "Samuel [?]", ia mengotak atik layar ponselnya, kala mengetik pesan yang akan dikirim kepada Samuel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ada balasan dari Samuel, Alana berdecak kesal kala laki laki itu tak menjawab pesannya. Gadis itu lalu meletakkan ponselnya di atas meja dan meraih salah satu buku mata pelajaran yang baru saja ia ambil dari rak buku, tangannya mengusap sampulnya yang tampak sedikit berdebu kemudian perlahan membuka lembaran pertama pada buku itu, tampak judul buku yang tercetak tebal pada halaman pertama, jari jarinya lalu kembali membuka halaman selanjutnya, matanya menatap fokus kata demi kata yang tertera di sana, bibirnya bergerak namun tak bersuara kala membacanya, sedangkan pikirannya kini mencoba memahami materi yang tertera di sana.