07. Senayla Yang Menyedihkan

39 11 20
                                    

Tepat seminggu selepas berhenti berhubungan dengan Om Satya, kehidupanku yang sesungguhnya kembali dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat seminggu selepas berhenti berhubungan dengan Om Satya, kehidupanku yang sesungguhnya kembali dimulai. Pahit banget sampai aku ingin jadi mati rasa saja. Kehidupan sekolah atau kehidupan rumah sekali pun sama-sama menjemukan bagiku. Untuk beberapa alasan membuatku merasa nggak berguna banget.

Sore tadi Sabrina membuat roti. Itu adalah pertama kalinya dia mempraktekkannya sendiri setelah kuajari beberapa waktu lalu. Dan coba tebak? Hasilnya enak banget, bahkan lebih baik dariku sampai Mama bercerita ke Nenek melalui telpon bahwa Sabrina membuat roti yang jauh lebih enak tepat di depanku.

Sungguh sepele tapi itu sangat menyakitkan bagiku. Selama ini membuat roti adalah satu-satunya kemampuanku yang paling baik dan nggak dipunyai Sabrina sehingga dapat aku lakukan dengan bangga di depan keluargaku. Tapi setelah kejadian tersebut, aku jadi berpikir untuk nggak akan membuat roti lagi untuk keluargaku.

Dan masalah nggak sampai situ aja. Secara mengejutkan, beberapa menit lalu Adam mengatakan sesuatu kepadaku melalui Facebook.

"Tolong berhenti ganggu aku, Senayla."

Semula aku nggak ngerti maksud ucapan tersebut. Aku mungkin memang belum move on, tapi aku juga nggak mendekati atau bahkan menyapa Adam di Facebook. Lantas kenapa Adam bisa berkata seperti itu kepadaku?

Kemudian barulah aku tahu kalau alasan Adam mengatakan itu karena Kak Anna mengatakan kepada santri-santri junior di sana yang mendekati Adam bahwa akulah yang akan menjadi adik ipar Kak Anna kelak. Sehingga itu membuat Adam mengira aku terlalu banyak cerita sekaligus meminta bantuan Kak Anna. Padahal aku sudah nggak pernah cerita ke Kak Anna mengenai bagaimana perasaanku kepada Adam sejak hubungan kami berakhir.

Yah, walau pada akhirnya kesalahpahaman itu dapat kuluruskan sehingga Adam berhenti menyudutkanku, akan tetapi tetap saja perasaanku terluka setelah Adam mengatakan semua itu padaku.

Aku bahkan sampai nggak tahu manakah yang lebih menyakitkan, antara Adam menyalahkanku tanpa ragu seolah memang terganggu dengan keberadaanku, atau Adam yang mungkin melakukan itu karena cemas seseorang yang disukainya akan mendengar cerita Kak Anna.

Karena itulah sekarang pikiranku kacau banget. Aku sudah terlalu sering menangis belakangan ini, jadi sekarang rasanya aku sudah nggak bisa menangis lagi. Hanya saja dadaku sakit banget.

Kalau sudah begini, satu-satunya tempat untuk melampiaskan kesedihanku hanya Facebook saja. Saat ini aku nggak punya siapa-siapa untuk berkeluh kesah. Aku juga nggak berani menceritakan ke siapapun karena ujung-ujungnya mereka ingin tahu siapakah orang yang membuatku bercerita panjang lebar pada mereka. Sementara jika di Facebook, aku bisa saja berceloteh tanpa harus mengatakan siapa tepatnya yang membuatku seperti ini.

Jadi, aku pun membuat status.

Senayla Hazel
Sedih banget sumpah.
Mau nangis tapi nggak bisa 🤡

BitterSweet [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang