BAB 23

7.6K 286 0
                                    

Holla

I'm back..

Gue double up lagi.

Masih pada tau alurnya?

Janlup vote and komen!

Btw, typo tandai!

Happy reading

***

ana sedang berada di perjalanan menuju mansion milik keluarga Wijaya. Ia mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang.

Di tengah perjalanan ia dihadang oleh para preman.

"WOY! MINGGIR LO PADA! KALO MAU MASIH HIDUP MINGGIR! KALO UDAH BOSAN HIDUP SINI GUE BANTUIN BUAT NGIRIM LO PADA KE ALAM BERBEDA" teriak ana karena preman itu menghadang jalan nya, disini tidak ada orang orang karena di jalan ini kebetulan jalan yang jarang di jalani oleh orang orang.

Sebenarnya ana tadi tidak mau jalan kesini tapi karena tadi jalan macet yaudah ana mengambil jalan pintas untuk sampai di mansion milik keluarga Wijaya.

"Wih cewek bos, body nya keren juga bos. Pasti puaslah kita mainnya" ucap salah satu dari preman tersebut. Jadi ,preman tersebut ada 4 orang.

"Iya bos ,pasti kita tahan lah kalau 1 jam main" genit salah satu preman disana

"Iya ,bahkan 5 Jam juga gue sanggup kok main sama dia. Karena ngeliat body nya aja wow , apalagi t*t* nya tuh besar" genit preman disana.

"Yaudah tangkap aja" ujar bos mereka itu.

"Kiw kiw cantik" genit mereka

Ana yang melihat mereka sudah merendahkan harga diri nya , langsung turun tangan ia turun dari motor nya.

"Ga usah kurang ajar anjing! Udah bau tanah tapi Masi genit! Dasar preman anjing!" Sinis ana kepada mereka semua

"Maksud apa Lo anjing! Lo jadi jalang aja gausah belagu monyet!" Sinis salah satu dari mereka

"Apa Lo bilang!" Ucap ana menatap mereka tajam

"Iya benar kan Lo ja-

Bugh!

Sebelum preman itu menyelesaikan perkataannya ana langsung memukul perut preman tersebut hingga jatuh di bawah tanah.

"ANJING LO! SERANG DIA!" teriak bos mereka itu

Mereka pun menyerang ana ,tetapi ana tak takut kepada mereka ia bahkan melawan mereka.

bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Suara pukulan terus berbunyi ,dan terlihat lah preman preman tadi yang godain ana pun langsung tumbang karena pukulan dari ana. Tinggal bos mereka itu ,bos mereka itu bahkan melongo saat melihat anak buah nya kalah dengan 1 cewek

Ia pun memberanikan diri untuk memukul ana.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bukan ana yang kena pukulan nya tetapi sebaliknya, preman tersebut lah yang terkena pukulan maut dari ana. Ana pun membersihkan tangan nya ,seolah olah membasmi kuman yang ada ditangan nya itu.

"Gimana? Enak kan pukulan maut gue?" Tanya sinis ana "makanya gausah belagu! Udah tua tapi masih banyak gaya! Huh"

"Bereskan" titah ana entah kepada siapa.

Dan tiba tiba preman preman tadi langsung terbang seolah olah ada yang membawa mereka.

Dan itu adalah ulah dari penjaga bayangan yang selalu menemani ana. Jangan lupakan bahwa ana merupakan ketua mafia ANGLE OF DEATH jadi makanya ana mempunyai penjaga bayangan.

"Maafkan kami nona kami akan janji tidak akan pernah melakukan itu lagi" mohon salah satu preman disana sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Terlambat"

Ana pun menaiki motornya lagi dan mengendarai motor nya untuk menuju ke tujuan awal nya.

'mau ke mansion aja banyak dramanya' batin ana saat selesai baku hantam tadi.

***

Hai.

Gimana dengan bab ini?

Like/suka?

Atau no/tidak?

Kalian jangan lupa untuk vote ya

Dan komen.

Aku tunggu.

Oke see you next chapter.

Bab ini belum di revisi.

Jadi mohon di maklumi.

Bersambung......

TRANSMIGRASI GADIS DINGIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang