BAB 26

6.9K 219 0
                                    

Hai 👋

***

Ana dan kedua Abang kembar nya kini sedang jalan jalan ke taman terdekat mansion milik keluarga Wijaya. Ana tak sengaja melihat gerobak es krim yang sangat menggoda iman ana untuk membeli nya.

Ana menimang Nimang apa kah ia akan membeli es krim itu? Kayak nya tidak karena ia sudah besar. Begitulah kata batin ana

'udahlah bodo amat! Mending gue beli dari pada gue ngiler' batin ana mengalahkan gengsi nya

"Bang.." panggil ana dengan kedua Abang nya

"Iya dek?" Dengan serempak vino dan viro menjawab panggilan adek nya itu

"Ana mau eskri, boleh ya?" Pinta ana dengan tatapan lucu membuat vino dan viro tak tega menolak

"Hm oke lah Abang beli dulu" ucap viro dan vino, kedua Abang ana itu pun pergi meninggalkan ana sendirian. Ana mau bodo amat yang penting eskrim nya ada

Saat sedang menunggu kedua Abang nya tiba tiba muncul seorang nenek tua yang berada di depan ana

"Cu.. nenek lapar, mohon sedekah nya cu.." ucap nenek itu membuat ana menatapnya sendu karena dengan keadaan nenek itu

"Oh iya nek, ini uang buat nenek. Mohon maaf uang nya tak banyak nek karena hanya itu yang saya bawa uang" ucap ana sambil mengambil uang di saku nya yang tinggal sisa dua ratus ribu dan memberikan kepada nenek itu

"Makasih cu, ini udah lebih dari cukup. Semoga tuhan memberkati kamu ya cu." Ucap nenek itu dan terlihat nenek itu menyimpan uang itu "cu, ini ada hadiah buat nenek mungkin ini tidak berharga cu tapi mohon di terima cu" ucap nenek itu sambil menyerahkan sebuah kalung kepada ana

"Eh ga usah nek, gausah" ucap ana sambil menolak pemberian nenek itu

"Mohon di terima cu" pinta nenek itu membuat ana tak tega

"Baik nek, saya akan mengambil nya terimakasih ya nek" ucap ana sambil berterimakasih

"Iya sama sama cu, nenek pergi dulu" pamit nenek itu sambil pergi

"Iya nek hati hati" ucap ana

Ana pun memperhatikan sebuah kalung yang telah berada di genggaman nya itu. Kalung itu berwarna hitam.

"Kalung ini sangat bagus" ucap ana dan ia pun menyimpan kalung itu

"Eh dek ini es krim nya" ucap seseorang yang sudah berada di belakangnya

"Eh, Abang kok lama banget sih?" Tanya ana

"Antrian nya banyak"

Ana hanya ber 'oh' ria saja.

Dimansion!

Kini ana dan kedua Abang nya sudah berada di mansion dan ana sudah berada di kamar nya.

Ana mengeluarkan kalung yang telah nenek tadi berikan

Ana memakai kalung itu di leher nya saat sudah selesai ia memakai nya ia berkata

"Wah gue sangat cantik" puji nya pada diri nya sendiri

Tiba tiba cahaya mengelilingi tubuh nya dan ia terlempar...........

***

Hai👋

Gimana? Suka dengan bab ini?

Penasaran ga dimana ana terlempar?

Penasaran ga?

Penasaran ga?

Penasaran ga?

Ya iya lah masa enggak🗿😂

Jangan lupa vote and komen

Oke see you next chapter

Jika ada kata kata yang kurang mengenakan mohon di maklumi karena bab ini belum di revisi, tapi gue males juga sih ngerevisi🗿

Bersambung......

TRANSMIGRASI GADIS DINGIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang