16: Keputusan yang Fatal

112 60 0
                                    

"Terlalu mudah membuat keputusan, hingga pada akhirnya keputusan yang telah di buat hanyalah menimbulkan rasa penyesalan"•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terlalu mudah membuat keputusan, hingga pada akhirnya keputusan yang telah di buat hanyalah menimbulkan rasa penyesalan"

•‌

•‌

•‌

•‌

•‌

•‌

•‌

ʚ♡⃛ɞ

Hari kesempurnaan itu tiba, segala ujian dan rintangan yang aku lewati, penungguan yang cukup lama dan melelahkan akhirnya terbalaskan, kerinduan yang selalu menggebu berharap akan terbalaskan, langit malam selalu jadi saksi bisu betapa aku merindukannya, hari ini aku merayakannya, terimakasih untuk diriku selalu sabar akan semua cobaan yang telah tuhan uji, ujian ini selalu memotivasi titik dari mencintai adalah kesetiaan dan kesabaran, dan aku bisa membuktikannya itu semua.

🦋 🦋 🦋

"mau kemana?tetap disini, jangan kemana-mana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mau kemana?tetap disini, jangan kemana-mana"

Setelah mendengarkan ucapan itu, sontak Ruby menoleh ke arah belakang.

"Regas? kamu sudah sadar?" Ucap Ruby dengan sedikit isakannya, tidak menyangka jika Regas sudah tersadar dari komanya. Ruby pun dengan buru-buru memeluk Regas.

"Kau tau Regas, aku sangat merindukanmu, aku takut, aku cemas jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepadamu"

Sejujurnya Regas sangat ingin menanyakan hal yang terjadi saat itu, dimana Ruby di bonceng oleh lelaki lain, namn Regas mengurungkan niatnya untuk menanyakan semua itu.

"Aku tau, tidak usah cemas"

"kau ini, bagaimana aku tidak cemas Regas, kamu terbaring lemah selama 1 minggu ini, kau tau? kamu memliki pendaharan dan kritis di kepalamu, dan sekujur badan mu banyak sekali luka-luka bagaimana aku tidak khawatir"

RegastaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang