CHAPTER 16

7 2 1
                                    

"Gue mohon denger penjelasan gue!" Teriak fachrel menarik tangan midya hingga gadis cantik itu tertoleh kearahnya.

Sorot mata yang tergambar sangat kesal kini semakin menatap tajam lelaki di hadapannya. Tangan midya sudah terkepal kuat seakan siap untuk memukul wajah sialan milik fachrel.

"Semua yang di katakan alaya itu ga benar, dya. Aku cinta sama kamu tulus dari hati bukan karena taruhan." Sanggah fachrel berusaha meyakinkan midya namun gadis itu hanya diam.

"Tolong jangan gini, aku cinta sama kamu."

Plak!

Kepala fachrel tertoleh, napas gadis cantik itu mengebu gebu matanya kini semakin tajam menatap fachrel yang masih memegang pipinya yang terasa sangat panas.

"Persetanan dengan cinta fachrel! Gue benci lu bangsat! Mau bacot gimana lagi hah? Semua bukti ada di tangan gue!" Teriak midya kesal.

"Manusia bajingan kaya lu hanya cocok sama jalang kayak alaya, cuh! Gue lihatnya jijik dan gue nyesel pernah naruh hati sama manusia anjing kek lu! Fuck you!" Ucap midya tak lupa jari tengah ia layangkan pada fachrel yang terdiam dengan penuturan midya.

Tangannya terkepal, lalu dengan langkah lebar lelaki itu ingin menarik tangan midya namun niat terhenti karena dari arah samping tubuhnya terhempas dengan kuat.

BUGH!

Tawa jahat terdengar di telinga fachrel.

"Sialan!" Desis fachrel menatap si pelaku dengan tajam.

"gimana? Gue rasa waktunya untuk main main udah selesai, dan ini balasannya karena udah sakiti sahabat gue, sialan!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Ini belum seberapa dengan rasa sakit yang lu toreh di hati midya!" Ujarnya kembali lalu memukuli fachrel hingga lelaki itu terkulai lemas.

Krek!

"Arghh! Bangsat tangan gue." Teriak fachrel merasakan sakit karena tanpa perasaan gadis di hadapannya ini mematahkan lengannya.

Gadis itu kembali menginjak dada fachrel tanpa ampun "gue ga akan pernah biarin siapapun sakiti sahabat gue, dan sampai itu terjadi seperti ini hukumannya!" Ucap gadis itu kembali menendang kuat tubuh fachrel.

Merasa puas, dirinya langsung melangkah pergi meninggalkan fachrel yang sudah tak sadarkan diri di tempat.

*****

Sepulang sekolah, kelima gadis itu melangkahkan kaki mereka menuju warung belakang sekolah. Mereka berniat ingin menenangkan diri disana walau hanya sekedar duduk duduk saja.

"Gimana hati lu, udah baikan?" Tanya Lle menatap midya, dan di angguki midya.

Gadis cantik itu tersenyum simpul "gue udah baikan, apalagi lihat dia babak belur." Gumam midya mengaduk minumannya.

"Thank you, na. Karena lu gue bisa lihat dia menderita sampai dia masuk rumah sakit." Ona mengangguk mantap, lalu gadis itu merangkul pundak midya.

"Gue mah seneng kalau lihat dya gue bisa lega apa lagi senyum gini, nambah cantik!"

"Alah setan, gombalan lu." Timbal nia melemparkan kulit kacang pada ona.

Yang mendapat serangan mendadak hanya menatap nia datar, lalu detik selanjutnya kedua gadis itu saling kejar mengejar seperti kucing dan juga anjing, tidak pernah akur sama sekali.

ALSTROEMERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang