CHAPTER 22

6 1 0
                                    

2 hari kemudian, seluruh siswa/i kelas 12 sudah berada di sekolah dengan membawa tas masing masing, sama halnya yang dilakukan kelima gadis cantik itu yang saat ini sudah duduk di dalam bis, setelah pengumuman di bis mana mereka berada akhirnya mereka memilih untuk masuk terlebih dahulu.

"Akhirnya kita bisa kemah!" Seru nia gembira tak lupa tersenyum senang.

Sedangkan keempat sahabatnya hanya menggeleng tanda sudah tak heran lagi dengan tingkah ajaib dari nia.

"dari sekian banyaknya wancana akhirnya kita bisa healing juga, btw na lu ga apa apa duduk sendirian?" Tanya midya kepada ona yang memejamkan mata.

Gadis itu tak menyahuti apa yang midya tanyakan, ia hanya fokus mendengarkan musik sampai seseorang sudah duduk di sampingnya, kelima sahabatnya tentu saja kaget pasalnya mereka baru mengetahui jika akan se bis dengan keempat lelaki tampan pentolan SMA.

"gila mimpi apa tuh si ona bisa duduk bareng ama abi?" Bisik sipa ngeri ngeri melihat dari arah samping.

"Biasalah, enak lu makan ini aja deh pa." Jawab Lle memberikan snack yang mereka siapkan dari jauh hari sebelum kemah di mulai.

Gadis berkucir kuda itu lantas langsung mengambil snack dan memakannya hingga bis pun berjalan dengan tenang.

"Gue rasa, gue pernah kesini." Gumam ona pelan namun gadis berambut biru itu kaget karena seseorang menarik earphone yang saat ini sedang ia gunakan.

"Jangan terlalu di pikirin." Ucap abi kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu bermain handphone sedangkan ona, ia menatap kesal lelaki di sampingnya ini lalu kembali memasang earphone dengan kasar.

Beberapa jam kemudian, sebuah bis terhenti membuat siswa/i yang tadinya sedang tertidur atau hanya bermain handphone langsung mengalihkan pandangan mereka. Dengan langkah yang mantap semuanya keluar dari bis secara beraturan dan sama halnya dengan kelima gadis cantik itu, mereka tersenyum senang karena saat pertama kali keluar dari bis yang mereka lihat adalah keasrian tempat kemah mereka yang masih sangat terjaga dan tak lupa udara yang belum tercemar tentunya sangat sangat menenangkan hati mereka semua.

"Sejuk banget! Betah gue lama lama disini." Ujar ona merentangkan tangannya.

"Bener jarang jarang kita kesini, bersyukur banget deh!" Jawab midya berjalan pelan menikmati udara segar.

"Baik anak anak, semuanya berkumpul disini ibu akan memberikan kelompok kalian dan peraturan apa saja yang harus kalian patuhi selama disini, kalian mengerti?" Ucap bu diana membuat semua anak anak langsung berdiri di depan beliau dan membentuk sebuah barisan.

"Untuk kelompok pertama itu terdiri dari 5 orang, ona, midya, nia, sipa dan juga Lle."

"Kelompok kedua, rania, zalwa, Nanda, bunga dan icha." Ucap bu diana membagikan kelompok hingga selesai lalu dengan peraturan yang harus mereka patuhi.

Setelah selesai, kelima gadis itu langsung membangun tenda di tempat yang sudah di tentukan.

"Gila capek bener!" Keluh Lle mendudukkan dirinya di samping nia.

"Ona mana?"

"Tadi izin pergi bentar katanya mau temuin si Daniel." Jawab Sipa ikut mendudukkan tubuhnya di sebelah Lle,lalu bercanda bersama ketiga sahabatnya itu.

*****

Langkah seorang gadis terhenti di depan air terjun yang begitu indah, matanya menelisik melihat setiap penjuru air terjun yang kini mengalir begitu tenang. dirinya seakan akan pernah kesini namun ia tak ingat sama sekali,hatinya mengatakan iya namun pikirannya mengatakan tidak.

ALSTROEMERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang