Prolog

51 5 0
                                    


Tak..tak...tak..

Suara sepatu memenuhi indra pendengaran para murid yang saat ini sudah memandangi pintu dengan tegang.

Napas semuanya tak kalah memburu saat melihat pintu kayu itu sedikit terbuka dan menampakkan seorang wanita cantik dengan membawa buku di lengan kirinya.

Semua murid menghela napas lega.

“selamat pagi anak-anak!” sapa wanita itu dengan senyum hangat dan di jawab tak kalah antusiasnya.

“pagi bunda!”

“wah kalian semangat sekali.” Ucapnya tak lupa senyum hangat masih menghiasi wajahnya.

Semuanya mengangguk.

Wanita yang kerap di panggil bunda itu, mendudukkan tubuhnya di kursi yang memang sudah tersedia disana, jemari lentik itu membuka pelan buku yang memang sudah ia taruh lama di atas meja.

“bun, gimana  kalau kita ga usah belajar? Sekali-kali dong bun.”

“bener banget bun, cerita sedikit tentang masa SMA bunda di SMA JAYA BANGSA ini bun."Saran salah satu murid membuat wanita itu tersenyum hangat kembali.

“baiklah tapi kalian janji harus diam , gimana?” tanyanya di angguki oleh semua murid di dalam ruangan itu.

Buku yang awalnya terbuka, kini sudah tertutup kembali, kursi tempat wanita itu duduk ia majukan agar semua anak-anaknya dapat mendengarkan ceritanya dari awal.

Dan cerita dimulai..

ALSTROEMERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang