03. RAHASIA DRAMA [RAPAT DAN DRAMA]

72 8 6
                                    

Tandain mana aja yah typo yaaa!!

Happy reading guys!!!
💙





"Emang lo bisa apa? Cepu!"

Di setiap angkatan pasti ada saja peraturan yang di rubah bukan? Sama dengan angkatan tahun ini.

Pengamanan nya lebih ketat tidak seperti OSIS tahun lalu, dan hal itu membuat anak-anak badung murka.

Darul cowok tinggi yang saat ini berada disebrang meja Dika menatap Dika dengan tatapan marah yang hanya di balas dengan tatapan cuek.

"Lo ini OSIS Rul." Beritahu Dilla.

"Gue keluar dari OSIS detik, menit, jam, hari ini. Gue enggak suka diatur-atur, gue enggak mau jadi babu sekolah!"

"Yaudah, siapa juga yang mau lo jadi anggota OSIS. Najis!" Suara Linda mengudara, seisi kelas menatap Linda dengan tatapan takjub.

Tangan Darul mengangkat kamus bahasa Inggris lalu melemparkannya kearah Linda.

Bugh!

Suara benturan antara kamus dan punggung Danar membuat seisi kelas meringis.

"Darul!"

"Apa?!"

"Gila lo?"

"Maksud lo itu apa?" Tanya Aulia dengan nafas yang memburu.

"Gue enggak suka peraturan baru yang OSIS buat."

"Bukan OSIS yang buat, sekolah yang buat, Pak Adi yang buat peraturan baru."

"Tapi idenya dari kalian OSIS tolol."

"Aul, udah."

Suara lembut itu keluar dari bibir Firda. Tangan Firda menarik tangan Aulia menjauh dari Darul.

"Lo enggak apa-apa kan Lin?" Tanya Danar.

"Enggak apa-apa, santai. Punggung lo gimana? Sakit banget ya pasti."

Retoris..

Danar membalikan badannya lalu menatap Darul dengan marah.

"Apa! Lo bisu Dhik, enggak bisa ngomong lo?!"

"Iya, gue enggak bisa ngomong sama manusia bodoh macam lo." Balas Dhika dengan nada yang tenang.

"Gue emang bodoh, tapi gue ngerti solidaritas."

"Gue baru tau, orang bodoh ngerti artinya solid." Ucap Rizky yang baru saja masuk kedalam kelas.

"Enggak akan selesai kalo bukan yang waras yang ngalah." Ucap Yoga yang masih menuliskan tugasnya Dona.

Yoga berdiri dari duduknya lalu memberikan buku milik Dhika dan kembali berjalan kearah Dona.

"Tinggal nomer lima yang belum, Dhika belum selesai."

"Lo itu tinggal patuh sama peraturan apa susahnya sih Rul."

"Lo itu enggak usah ikut-ikutan Linda."

"Masalah kamu enggak mau patuh itu apa Darul?" Tanya Firda mencoba bersabar dengan yang namanya Darul.

"Makanan di kantin itu enggak bersih, diluar lebih ber-"

"Ya lo bontot lah tolol amat, kayak kita bontot." Potong Linda.

"Lo masakin mau enggak?!"

"Males amat, gue bukan babu lo."

RAHASIA DRAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang