Halo!! Ada kangen sama Darul? Atau tokoh lainnya? Karena aku yakin pasti kalian enggak ada yang kangen aku.
Memang ya, kalian ini sama seperti Sandy di dalam part ini.
Selamat membaca, dan jangan lupa untuk vote dan komen sebenyak-banyaknya.
Boleh kasih emot api🔥nya dulu? Boleh lah, jangan pelittt.
•••
07.10
Hari Kamis jadwal Aulia piket kelas, namun dirinya berangkat terlalu siang.
Aulia tidak telat karena menunggu Darul tidak, dirinya memang sengaja berangkat siang karena seingatnya hari ini adalah hari Rabu.
Di depan ruang kelas, Aulia menatap Dilla yang sedang menyapu bagian perempuan. Dan saat matanya melihat kearah bagian lelaki, dipojok paling belakang sudah ada Darul dkk.
"Don, tolong gantiin dong. Udah ada Darul di dalem." Ucap Aulia memelas.
Aulia paling anti dengan yang namanya nyapu di lihat oleh lelaki. Sebenarnya, bukan hanya menyapu tapi seluruh kegiatan yang di lakukan nya.
Aulia merasa seperti agak bagaimana begitu jika di lihat cowok saat mengerjakan ha apapun.
"Iyaa, tapi tolong kasih ini ke Yoga ya. Dia ada di ruang OSIS."
Dona memberikan bekal bergambarkan burung hantu. Dengan senang hati Aulia menerimanya lalu berjalan masuk kedalam kelas untuk menaruh tasnya.
Sebelum Aulia membalikan badannya, Erna terlebih dahulu bersuara.
"Aul!" Panggilnya. "Tadi di cari Dhika, dia ada di ruang OSIS."
"Dari tadi enggak nyarinya?" Tanya Aulia.
Mata Erna melirik jam yang berada di pergelangan tangannya, "lumayan sih, dari jam enam lima puluh."
"Makasih Er, infonya."
Erna hanya mengangguk lalu kembali mengobrol dengan Desi. Langkah kaki Aulia terayun untuk keluar kelas, namun lagi-lagi langkahnya harus terhenti karena suara dari Bella.
"Lo abis ribut sama Dhika ya?"
"Ribut apa?"
"Tadi malem Dhika curhat sama gue, katanya lo terlalu mementingkan rajanya bolos dari pada dia."
Dari sini, Aulia bisa melihat Darul meliriknya seklias. Tapi tentu, Aulia tidak perduli, semalam Aulia dan juga Darul ribut besar. Tidak terlalu besar sih, tapi tetap saja.
Aulia malas berurusan dengan cowok itu untuk hari ini.
•••
Jam istirahat sudah tiba, kantin sudah banyak hampir terisi penuh dengan makhluk-makhluk Mandala.
Tangan Dona terangkat kala melihat Yoga yang sedang menenteng almamater berwarna merah.
"Udah nunggu lama ya?" Tanya Yoga sambil duduk dihadapannya Dona.
"Enggak juga, mungkin baru lima menit?" Ragu Dona.
"Yang masak nasi goreng nya kamu?"
"Iya, keasinan ya?"
"Enggak, enak kok. Besok bawain lagi ya, kalo kamu enggak repot. Aku enggak mau maksa kamu."
Dona tersenyum hangat, "aku enggak pernah repot kalo soal kamu mah, Ga."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA DRAMA
RandomSemua hanya drama selebihnya ya drama lahhh Mengandung banyak kata-kata kasar, jadi bijaklah dalam memilih bacaan.