09. RAHASIA DRAMA [AWAL OKTOBER]

62 8 19
                                    

Awal bulan Oktober matahari pagi tidak terlalu terang, tidak sampai membuat mata menjadi sipit.

Motor matic berwarna putih merah masuk kedalam area sekolah madrasah Aliyah negeri.

Tangannya kirinya melambai kala melihat cewek cantik yang baru saja berjalan beberapa dari parkiran khusus kelas XI IPS 1.

"Halo mami Dona." Sapa Yoga.

Sapaan itu hanya diindahkan oleh senyum manis Dona.

"Ul?" Panggil Dona.

Aulia yang merasa di panggil pun menoleh lalu menaikan salah satu alisnya.

"Hari ini yang tugas anak kelas berapa?"

"Sepuluh IPS 2, kenapa?"

"Enggak apa-apa, semangat koordinator belanegara!"

Mendengar kata semangat dari mami Dona Aulia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Shap!" Ucap Aulia sambil hormat.

Aulia berjalan kearah Dhika dan Firda yang saat ini sedang mempersiapkan sound sistem.

"Kamu panggilin aja petugas upacara nya." Suruh Firda pada Aulia.

Kaki Aulia terayun kekelas sepuluh yang saat ini anak-anak sedang duduk-duduk di depan kelas.

"Untuk petugas upacara langsung ambil posisi aja ya. Oh ya, untuk petugas bendera kita latihan sekali dulu."

Setalah Aulia berkata begitu, langkah kakinya berjalan kearah kelasnya. Masuk kedalam yang sudah ramai, menaruh tas nya lalu kembali keluar untuk melatih petugas bendera.

"Nanti, pokoknya jangan bengong ya. Harus fokus, yang ngerek juga harus pas sama lagunya ya." Ucap Aulia masih lembut.

"Kita latihan PBB dulu, enggak perlu pake bendera." Lanjutnya.

Tiga anak kelas sepuluh mengangguk.

"Luruskan!"

"Lurus!"

"Langkah tegap maju, jalan!"

"PBB nya jangan nendang!" Teriak Aulia.

•••

Setalah upacara selesai siswa siswi sekolah Mandala tidak langsung masuk ke kelasnya masing-masing. Ada yang melipir ke kantin, ada yang duduk-duduk didepan kelas.

Aulia dan Fatma berdiri didekat sound sistem yang saat ini sedang digunakan oleh Sandy untuk memanggil nama-nama yang tidak mentaati peraturan.

Disekolah ini, jika saat upacara tidak menggunakan kopiah, dasi, almamater, dan kaus kaki pendek akan langsung diberi sanksi.

"Darul, Bagas, Ribas, Galang, Dani, Yoga, Rizky, Ibnu. Kelas dua belas, Dafa Ilham, Fadli, Rama, Iqbal, Daniel..."

"Mba ini, yang enggak dateng panggilin aja kali ya."

"Iya, kamu kelas sepuluh bisa kan?"

"Bisa kalo kelas sepuluh mah, kalo kakak-kakak kelas lah enggak berani."

Aulia terkekeh sambil berjalan menjauh dari Fatma. Kakinya berjalan kearah kelasnya untuk memanggil nama-nama yang tadi Sandy sebutkan.

Diambang pintu Aulia menutup hidungnya dengan tangannya karena ternyata kelasnya belum di piket.

"Darul mana?" Tanya Aulia kepada Linda yang masih menyapu.

"Itu diluar."

Aulia menatap kearah rak sepatu dan benar Darul sedang duduk di sana sambil memainkan dasinya.

RAHASIA DRAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang