Kalo ceritanya kurang asik maaf ya, karena yang asik kan cuma bebek sekolah...
Berjandaaaa
Jangan lupa koreksi, komen, vote!
Hari ini April sangat diam, tidak seperti biasanya. Biasanya memang diam, tapi diamnya hari ini berbeda.
Aulia menepuk pundak April. Kepala April menoleh, dari alisnya Aulia bisa menangkap bahwa April sedang ada masalah.
April sangat susah terbuka dengan orang lain, tapi berbeda dengan Aulia sahabat dari cewek yang dirinya taksir.
"Gue masih mikirin yang kemarin." Ucapan April lantas membuat Aulia terkekeh.
"Ini ya yang namanya patah hati sebelum memiliki?"
"Sakit juga ya ternyata." Lanjutnya.
Kemarin sore April melihat Dilla berjalan dengan cowok yang April sendiri tidak tahu. Dan hal ini yang membuat April tidak semangat dan moodyan.
Di jam istirahat pertama ini, April duduk di balik meja sekertaris OSIS sendirian. Tidak menghiraukan kebisingan teman-teman disekitar nya yang sedang membahas tema perlombaan untuk hari santri bulan depan.
Di ujung sebelah kiri ada Dilla, Sa'diyah, Linda, dan Vina yang tengah sibuk membicarakan tema PENSI yang akan umumkan di sosial media dan Mading sekolah.
Sedangkan diujung sebelah kanan ada Aulia yang baru saja bergabung setelah memberikan kata semangat untuk April, Firda, dan Dika yang tergabung dalam kepanitiaan humas.
Di belakang meja sekertaris ada Dina, Fani, Danar, Rizky, dan Fatma yang menjadi seksi sponsorship, mereka bertiga sedang membahas anggaran dana, kerumunan yang paling bising karena begitu banyak yang didiskusikan.
April seharusnya bergabung dengan kerumunan belakang, tapi karena mood nya sedang tidak baik April memilih untuk menyibukkan diri dengan laptop didepannya kini.
Pandangan Aulia menyapu seluruh ruangan ini, tangannya terangkat kala melihat Dilla yang sedang menatapnya.
"Jadi, dekorasi ditentukan setalah tema PENSI disahin kan?" Tanya Aulia kepada Dilla yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Nar!" Panggil Dhika.
"Apa lho." Jawab Danar membuat diskusi berhenti sesaat.
"Tolong fotokopy kertas undangan ini dulu."
Danar berdiri lalu berjalan kearah Dhika, "sama Aul aja."
"Males, panas."
"Yaudah sana sama April."
Mendengar namanya dipanggil April menghela nafas kasar lalu berdiri dari duduknya.
"Yok."
•••
"Kita ajak ribut aja anak-anak OSIS."
Darul menatap Galang yang memberikan usulan tersebut.
"Ribas, Ibnu juga anak OSIS."
"Suruh keluar."
"Mana mau?"
"Mau lah, mereka juga kan sering bolos."
"Menurut gue mereka enggak mau Lang."
Dikantin belakang adalah tempat Darul dan Galang beradu argumen saat ini. Tempat yang membuat Darul takut untuk menatap mata Aulia.
Tempat dimana Darul memukul habis adik dari Aulia. Tempat yang sangat Aulia benci.
"Itu April sama Danar." Tunjuk Galang pada seseorang yang baru saja memarkirkan motornya ditempat fotokopi depan warung Bu Henny ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA DRAMA
RandomSemua hanya drama selebihnya ya drama lahhh Mengandung banyak kata-kata kasar, jadi bijaklah dalam memilih bacaan.