Jangan lupa koreksi mana aja yang typo yaa, banyakin komennya!!! Jangan diam-diam aja!!
Makasih banyak untuk kalian!!
Luvv
Happy reading!!!
Vote!!!!!
"Ibunya Bagas tuh Ul."
Aulia menoleh kearah tunjuk Bella, matanya sedikit menyipit. Kepalanya dianggukan.
"Oh itu, okelah."
"Emang yang bagi undangan kerumahnya Bagas bukan kamu Ul?" Tanya Linda.
"Bukan, Sandy sama Danar."
"Ibunya Galang tuh!!" Beritahu Aulia.
"Anjir pantes aja Galang pendek, ibunya aja pendek." Ucap Bella.
"Enggak boleh gitu Bell." Ucap Firda yang sedikit terkekeh mendengar ucapan Bella.
"Itu ibunya Darul tah?" Tanya Dilla yang sedari tadi memperhatikan ibu-ibu dan bapak-bapak dari circle Darul.
"Mungkin iya, sedikit mirip soalnya."
Aulia menatap Sa'diyah sebelum melihat mana ibu dari cowok bernama Darul. Sa'diyah yang merasa ditatap menoleh kearah Aulia.
"Kenapa?"
"Gue kemarin enggak ketemu orang tuanya lah."
"Kok bisa?" Tanya Dona.
"Gue enggak tau, tapi orang tuanya enggak keluar dari rumah." Jawab Aulia, matanya menatap kearah wanita setengah baya berjalan kearah musholla. "Dan ini, baru pertama kali gue liat ibunya."
"Yoga, beliin Aqua untuk mami Dona." Suruh Linda kala melihat Yoga yang baru saja masuk ke dalam kelas.
Dona yang merasa namanya disebut-sebut langsung menoleh dan memukul lengan Linda dengan kuat.
"Enggak deng, Linda bohong."
Dari sini Aulia bisa melihat bahwa Yoga terkekeh gemas melihat Dona yang sedang kesal.
"Gue biliin, mau berapa?"
"Tiga!"
"Lima!"
"Tujuh!"
Yoga menatap Dilla, Aulia, dan Linda lalu menghela nafas panjang. "Gue nanya mami Dona bukan kalian."
"Kita kan mewakilkan mami Dona, ya kan mam." Ucap Bella.
"Segila-gilanya Sandy masih gilaan kalian."
•••
Jam pelajaran ketiga kelas XI tidak ada guru alias jam kosong, dan hal itu membuat kelas XI sangat amat berisik.
Hari ini Sandy Fadilah Akbar membawa gitar berwarna putih, dan hal itu membuat kelas dipenuhi suara alunan musik yang merdu.
"Gue makin suka sama Fadil kalo kayak gini." Ucap Dona.
"Papi Yoga tau kena amuk lo." Balas Bella.
"Fadil, nyanyinya di depan dong, biar keren. Biar kita semua bisa dengerin." Usul Firda.
Dari depan sini, Firda dkk bisa melihat rombongan cowok-cowok langsung bersorak-sorai menyuruh Fadil untuk cepat kedepan kelas.
Langkah kaki Fadil terayun kedepan kelas, menarik kursi guru lalu duduk. Membenarkan posisi gitarnya, lalu memetik senar gitar milik Sandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA DRAMA
RandomSemua hanya drama selebihnya ya drama lahhh Mengandung banyak kata-kata kasar, jadi bijaklah dalam memilih bacaan.