11. RAHASIA DRAMA [SISI LAIN]

55 6 57
                                    



Pagi hari di hari Jumat ini begitu indah. Semua siswa siswi SMA Mandala memakai baju olahraga karena di pagi ini akan diadakan senam rutin.

"Barisin aja anak-anak langsung." Suruh Firda kepada koordinator bidang olahraga yaitu Milla.

"Fir, aku bantu barisin doang ya, soalnya kepala aku pusing." Ucap Milla.

"Yaudah enggak apa-apa, istirahat aja Mil, udah dua hari juga kamu enggak masuk sekolah."

Setelah mendengar ucapan Firda kaki Milla menjauh dari Firda.

"Fir, mau bicara." Ucap Aulia yang baru saja datang.

"Kenapa?" Tanya Firda.

"Ini menyangkut razia sih," jeda Aulia. "Gimana kalo razia bulan Oktober di tanggal 19 aja. Yang terpenting hari Kamis aja."

"Yaudah, aku sih ikut kamu aja."

"Oke." Balas Aulia lalu berlari kecil kearah Dilla dan Sa'diyah yang sudah berbaris.

"OSIS belanegara dibelakang." Usir Dilla sambil mendorong tubuh Aulia menjauh.

"Telek!" Umpat Aulia sambil menunjukan jari tengahnya.

"Iqbal tuh Ul, masuk kelas."

Aulia menoleh kearah kelas dua belas, menghela nafas lalu berjalan santai kearah kelas dua belas.

Aulia bisa melihat dari sini, saat dirinya melangkah mendekat kearah kelas dua belas IPS satu Iqbal berjalan kearah pintu.

"Keluar kak." Suruh Aulia masih sopan.

Mata Aulia menatap kearah Iqbal yang masih membenarkan sabuknya.

Setelah Iqbal melangkah menjauh dari kelasnya, Aulia berniat untuk menutup pintu namun tangannya tertahan oleh sosok cowok yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.

"Mau keluar enggak kak?" Tanya Aulia kepada Rama.

Kaki yang semula berada di atas meja kini diturunkan, menghela nafas kasar lalu beranjak dari duduknya.

"Puas?" Tanya Rama pada Aulia saat berpapasan di ambang pintu.

"Banget." Gumam Aulia.

Kaki Aulia tak langsung berjalan kearah lapangan, kakinya berjalan membawa ke kelasnya.

"Eh, maaf." Ucap Aulia saat tak sengaja menabrak punggung Rizky.

"Ya." Balas Rizky sambil berjalan kearah lapangan.

"Dih, sok keren."

"Gue denger!"

"Maaf lagi!"

Mengendus, Aulia menutup pintu kelas nya.

"Ky, nanti jangan lupa keluar latih anak-anak kelas sepuluh IPS tiga." Ucap Yoga yang baru saja merangkul bahu Rizky.

"Iya."

"Jangan bikin Aulia ngamuk lagi kayak Minggu lalu."

"Iya."

"Halo mami Dona." Sapa Yoga saat melihat Dona yang sedang membenarkan tali sepatunya.

"Halo." Balas Dona.

"Nanti kita kekantin bareng ya, bareng anak-anak kita tercintah."

"Gue denger Yoga." Ucapan Dilla barusan membuat Yoga terkekeh.

"Dadah, papi tinggal mencari nafkah untuk kalian dulu ya, do'ain papi ya biar bisa bawa pulang banyak uang."

"Mau salim dulu enggak?" Tanya Yoga dengan cengiran khasnya.

RAHASIA DRAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang