Inget cuman fiksi, Happy Reading!
*
*Jaewin special story!*
'Karena tidak semua cerita butuh akhir yang bahagia'
Jaehyun sudah mendengar Renjun dan Jeno sudah pulang ke rumahnya. Mungkin ia bisa berkunjung nanti. Ia masih memiliki beberapa pekerjaan terakhir sebelum putra putranya mengambil alih. Bisa ia dengar juga bahwa cucu pertamanya sedang terkena pilek. Ah, sudah lama dia tidak berkunjung kesana.
Ia membuka loker meja paling bawah, ia menyimpan satu foto sakral yang selalu ia jaga sepenuh hati meski ia sudah berkeluarga.
Di sana.. Di dalam foto itu ada dirinya juga Sicheng tersenyum lebar. Foto sebelum Sicheng menghilang.
Aah.. Mereka sudah berbesan tapi Jaehyun masih belum memiliki kesempatan untuk bertanya alasan mengapa Sicheng menghilang, pergi tanpa pamit. Menyisakan kehampaan besar hingga Jeno lahir.
Ini cerita beberapa tahun yang lalu.. Cerita lama yang bisa ingatannya simpan dengan jelas. Sebuah kenangan yang harusnya bisa membuat seseorang bisa tersenyum lebar.
Saat itu Jaehyun baru saja pulang dari kegiatan club basketnya saat melihat Sicheng menangkupkan kepalanya ke meja dengan headset tersumpal di kedua telinganya.
Dimple Jaehyun muncul, ia berpamitan pada teman temannya lalu segera mengambil sebelah headset Sicheng. Alunan musik Hiphop mengalun. Sebuah beat berisik yang membuat keningnya bertaut, dia tidak begitu menyukainya.
"Yak! Jae! Kau mengganggu agenda galauku!" Sicheng merenggut lucu membuat Jaehyun tertawa.
"Mana ada dengan lagu ngejreng begini?"
Sicheng membuang nafasnya lalu menatap kertas dihadapannya dengan tatapan nanar.
"Remedial bahasa Korea lagi?" Pertanyaan Jaehyun dijawab anggukan lesu Sicheng.
"Bu guru itu sangat galak. Memangnya kenapa aku tidak bisa bahasa Korea? Aku orang china" Sicheng mencebik kesal.
Jaehyun hanya bisa menggeleng sambil mengambil alih kertas remedial Sicheng. "Biar kubantu"
Sicheng mengerjap. "Kau sungguh akan membantuku? agenda klubmu bagaimana?" Tanya Sicheng cemas.
"Sudah selesai dari tadi, jadi ayo kita lihat seberapa buruk bahasa koreamu" Ada nada mengejek di akhir ucapan Jaehyun namun Sicheng sepertinya tidak ambil pusing. Ia tersenyum lebar.
"Terimakasih, Jae!!" Seru Sicheng riang.
Jaehyun tertawa. "Kau bilang ingin jadi istriku tapi sepertinya kau tidak bisa melakukan apapun untukku" Goda Jaehyun.
Pipi merona Sicheng selalu menjadi favorit Jaehyun. "Maka dari itu aku akan menikahimu, aku tidak bisa hidup tanpa Jaehyun.. " Ujar Sicheng serius kembali mengundang gelak tawa Jaehyun.
Kembali ke masa kini. Senyum kecut muncul di wajah Jaehyun. "Tidak bisa hidup apanya, kau bisa hidup baik dengan anak anak menggemaskan persis dirimu" gumam Jaehyun pelan.
"Masih belum bertanya pada Winwin?" Tanya Doyoung yang entah kapan sudah berada dihadapannya.
Jaehyun tersenyum, lalu menggeleng. "Itu sudah menjadi bagian masa lalu.. Aku akan bertanya jika ada kesempatan" Jawaban Jaehyun membuat Doyoung tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND | NOREN
Fanfiction[COMPLETED] REMAKE STORY FROM MY FIRST STORY Apakah Tuhan membenci Renjun? Cahaya sudah hilang, Semangat hidupnya meredup. Lalu kemudian Tuhan menitipkan Malaikat kecil ke hidupnya yang kemudian menghadirkan Malaikat lainnya. Apakah Renjun harus...