Enigma 18

1.8K 147 9
                                    

"Hey lepaskan aku! apa kau tidak ada kerjaan lain selain menempeliku seperti ini?"

"tidak ada sayang aku lebih suka seperti ini"

Yunho menatap jengah Mingi yang sejak makan siang selesai terus saja menempel pada Yunho setiap Yunho duduk Alpha King itu kaan langsung duduk di samping Yunho dan memeluknya.
Bahkan saat Yunho berdiri atau pergi ke ruangan lain Mingi terus saja menempelinya kemanapun, Yunho sudah berusaha melepaskan Mingi dan menjauhkan nya tapi percuma saja seakan ada lem yang menempel di tangan pria itu dan membuat nya sulit terlepas.

"bagaimana jika kita jalan-jalan saja?
aku tidak pernah mengajak mu jalan keluar kan?"

Yunho menatap Mingi dengan heran karna tidak biasanya pria ini bersikap manis pada seperti ini tapi harus Yunho akui tawaran itu memang menarik lagipula Yunho juga merasa bosan seharian ada di istana dan tidak melakukan apapun.

"baiklah ayo pergi tapi lepaskan aku dulu"

"hmm kenapa?"

"aku harus ganti baju"

"mau aku bantu sekalian?"

"kupukul ya kepala mu itu"

Mingi hanya tertawa melihat reaksi Yunho yang selalu terlihat lucu untuk nya akhirnya Mingi melepaskan tangan nya dan membiarkan Yunho pergi ganti baju di kamar nya.

Banyak warga desa yang menatap tidak percaya karna kedatangan dua orang penting untuk Klan Jung di pasar tempat mereka berjualan, atensi semua orang terus tertuju pada Mingi yang memeluk Yunho dengan sangat posesif sejujurnya hal ini membuat Yunho tidak nyaman tapi apa daya Yunho tidak bisa melepaskan tangan Mingi dari pinggang nya.

"bisa kau lepaskan tangan mu itu?"

"aku tidak ingin kau tersesat sayang"

"jangan konyol, kau pikir kita ada dimana sekarang?"

"cukup nikmati saja sayang jangan banyak mengeluh dan janga lupa tersenyum pada semua orang"

Jika saja disini tidak banyak orang mungkin Yunho sudah memukul kepala Mingi sekuat tenaga tapi saat ini ia hanya bisa menahan nya.
Yunho mengedarkan pandangan nya di sekitar ada banyak hal yang belum pernah Yunho lihat sebelum nya dan juga pasar terlihat berbeda dari terakhir Yunho melihat nya.

"Aku meminta orang-orang ku untuk memperbaiki infrastruktur pasar agar lebih baik dan ternyata semua nya berhasil

Pasar ini berkembang lebih baik dari sebelum nya"

Pantas Yunho merasa ada yang berbeda dari tempat ini ternyata Mingi yang melakukan ini semua tapi jujur saja semua nya memang terlihat jauh lebih baik dari sebelum nya.
Sampai akhirnya pandangan Yunho tertuju pada kios yang menjual berbagai macam senjata, Yunho sampai menghentikan langkah nya dan memperhatikan toko di depan nya dengan seksama karna bagaimana mungkin Mingi mengijinkan seseorang untuk menjual senjata secara bebas seperti ini.
Sejak jaman pemerintahan leluhur nya tidak pernah ada yang di ijinkan untuk menjual secara bebas seperti ini karna bisa saja di salah gunakan oleh orang-orang tertentu.

"Ada yang salah sayang?"

"Kenapa di sana ada toko senjata?"

"Yah untuk siap-siap saja kurasa...
Tidak ada salah nya kan bersiap untuk sesuatu yang mungkin terjadi"

Yunho tidak mengatakan apapun lagi tapi kaki nya melangkah ke arah toko senjata yang ada di depan nya, mata nya terus menelusuri semua senjata yang ada di dalam nya dan semua nya adalah senjata dengan kategori berbahaya.

"Kau bukan lah warga Klan Jung"

Pria pemilik toko itu menatap Yunho untuk sesaat sebelum menundukan kepala nya sebagai tanda menghormati Yunho.

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang