Enigma 24

1.6K 141 0
                                    

"Luna... anda baik-baik saja?"

Ynho segera tersadar begitu mendengar suara salah satu pelayan, dirinya langsung gelagapan begitu meliht air yang dituangkannya ke dalam gelas sudah tumpah ke atas meja.

"a-ah maaf aku.."

"tidak apa-apa Luna, saya akan bereskan semuanya"

"terima kasih, maaf merepotkan mu"

"tidak sama sekali Luna"

Yunho melangkah keluar dari dapur dengan perlahan, jujur saja pikirannya sedikit terganggu terlebih setelah pembicaraannya dengan Mingi kemarin di hutan.

Pikiran Yunho terus saja berkecamuk perihal perkataan Mingi sebelumnya, perihal keduanya yang sudah menjadi pasangan yang sesungguhnya, perlahan Yunho menyentuh tanda yang ada di bawah telinganya.
Begitu Yunho memiliki tanda yang sama dengan Mingi itu artinya dewi bulan sudah mengikat keduanya dalam satu hubungan yang akan terpisah kecuali maut yang memisahkan kedua nya.

"Sayang kau baik?"

Beruntung Mingi memiliki refleks yang bagus begitu melihat Yunho yang kehilangan keseimbangannya karna terperanjat begitu Mingi menyentuh bahunya dari belakang.

"Sayang kau baik-baik saja?"

"A-aku baik-baik saja Mingi"

Yunho sedikit merapihkan bajunya begitu dirinya berdiri dengan tegap dengan bantuan Mingi.

"Kau terlihat pucat, apa kau sakit?"

"Benarkah?"

Yunho menyentuh sisi wajahnya namun dirinya tidak merasakan apapun yang berbeda dari tubuhnya.

"Ingin menemui dokter?"

"Aku baik-baik saja, mungkin karna udara nya sedikit dingin"

Mingi melepaskan mantel yang di gunakannya dan memakaikan nya pada Yunho, satu tangan Mingi terulur untuk menyentuh pipi Yunho yang sedikit kemerahan mungkin karna cuaca dingin.

"Bagaimana jika istirahat dikamar saja?"

Yunho tidak mengatakan apapun bahkan tidak menolak saat Mingi membawanya kembali kekamar bahkan membantunya untuk berbaring di ranjang.

"Istirahat lah aku akan meminta pelayan menyiapkan minuman hangat untuk mu"

"Terima kasih Alpha"

"Kalau begitu aku keluar dulu hm, akan aku biarkan kau istirahat"

Mingi menoleh ke arah Yunho begitu merasakan tangannya di tahan seseorang.

"Ada apa sayang? Kau butuh sesuatu?"

"B-bisa temani aku disini?"

Sungguh Mingi tidak dapat menyembunyikan senyumannya begitu mendengar permintaan Yunho, perlahan Mingi ikut berbaring di samping Yunho dan memeluk tubuh pasangannya itu dengan lembut.

"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu?"

"Tidak ada hanya ingin seperti ini saja"

Mingi hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban Yunho, lagipula Mingi tidak ingin memaksa Yunho untuk menceritakan apa yang sedang di pikirkan nya.
Mingi hanya memikirkan cara bagaimana membuat Yunho bisa nyaman karna ia sendiri bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Yunho.

"Tidurlah aku akan menemanimu disini"

Yunho hanya menganggukan kepala dan menyembunyikan wajah nya di ceruk lehe Mingi, entah kenapa Yunho merasa sangat nyaman dengan posisinya saatt ini.

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang