Enigma 30

1.6K 135 12
                                    

Hari ini keadaan Klan Song jauh dari kata baik, seakan terdapat kabut kelam yang menyelimuti seluruh Klan terlebih setelah Mingi memerintahkan semua pasukan dari Klan Song juga Klan Jung untuk bersiaga di semua tempat.
Banyak warga yang tidak berani untuk keluar dari tempat tinggal mereka karna melihat banyaknya penjaga di setiap tempat, bahkan pasar pun tidak beroperasi karna semua pedagang takut untuk menjajakan dagangan mereka.

"Bagaimana perkembangannya?"

Mingi menghentikan langkahnya begitu dirinya sampai di perbatasan Klan Song untuk memantau Wooyoung yang sedang membangun dinding pelindung menggunakan sihir di sekitar Klan Song.

"Aku dan San sudah berhasil menutup seluruh wilayah Klan"

"Berapa lama dinding ini akan bertahan?"

"Untuk beberapa hari kita bisa tenang, aku dan beberapa penyihir lain akan memantau di semua titik"

Mingi menganggukan kepala namun pandangannya terus tertuju pada dinding transparan berwarna kehijauan di depannya, hanya ini satu-satunya harapan Mingi untuk menghalau Gwaja sementara ini.

"Lalu bagaimana keadaan Yunho?"

"Dia sudah sadar, dan bagusnya ia tidak ingat apa yang terjadi padanya"

Mingi memejamkan mata saat mendengar sesuatu berdengung di kepalanya tanda seseorang sedang mencoba untuk berkomunikasi dengannya.

"Ada apa?"

"Kembali ke kastil sekarang, Yunho mencarimu"

Itu suara Hongjoong yang saat ini Mingi tugaskan menjaga kastil bersama dengan Jongho.

"Aku akan segera kembali"

----------

"Yunho terus mencari keberadaan mu?"

Mingi menganggukan kepala mendengar perkataan Hongjoong sebelum dirinya masuk ke dalam kamar, perlahan Mingi membuka pintu kamarnya dan mendapati Yunho yang duduk diam di atas tempat tidur dengan tatapan yang tertuju pada jendela di samping tempat tidur.

"Sayang... kau sudah bangun?
maaf ada sedikit urusan di perbatasan tadi"

"Mingi..."

mendengar namanya di panggil membuat Mingi melangkah mendekati Yunho dan memilih duduk disamping Yunho, satu tangannya Mingi terulur untuk menyentuh tangan Yunho dan menggenggam tangan pasangannya dengan erat.

"Apa sesuatu terjadi?
kenapa aku tidak ingat apapun yang terjadi kemarin"

"Tidak ada yang terjadi sayang, mungkin kau hanya kelelahan karna membantu semua orang kemarin sayang"

Yunho hanya diam menatap Mingi untuk beberapa saat entah kenapa jawaban Mingi seakan mengganjal untuk dirinya, Yunho merasa Mingi sedang menyembunyikan sesuatu saat ini.

"Bagaimana jika sarapan? Aku akan minta pelayan membawa makanan untukmu sayang"

"Aku tidak terlalu lapar"

"kau harus ingat baby, saat ini ada calon bayi kita juga yang harus kita rawat sayang"

Yunho menyentuh perutnya, untuk sesaat dirinya melupakan fakta jika ada calon bayi yang harus ia jaga saat ini.

"Aku ingin buah saja Mingi"

"Tentu aku akan minta pelayan membawa buah untukmu"

Mingi tidak bisa menahan senyuman di bibirnya saat menatap Yunho yang begitu lahap memakan buah yang ada di mangkuknya, untuk sejenak Mingi bisa melupakan apa yang saat ini sedang di khawatirkan olehnya.

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang