PART 06.

7 6 2
                                    

HAPPY READING
.................







Sesuai janji saat ini Dhara sedang menceritakan permasalahan antara Aksa dan Vano.

"Jadi tuh dulu Aksa sama Vano sahabatan bertiga sama Ezra, nama lengkapnya kalo gak salah Aliando Ezra Reyfansyah"

Flashback on

Saat ini Vano, Aksa dan Ezra sedang nongkrong di tempat biasanya.

"Sa, gimana sama tante Shinta" tanya Ezra,

"Ya, gitu lah" jawab Aksa

"Udah lo gak usah kelihatan sedih kek gitu, mending nanti kita pergi ke pemakaman" ajak Vano
.
.
.
.
Saat ini mereka sedang berada di pemakaman, lebih tepatnya berada di makan yang bertulisan Reva A. Syahrenza (Mommy Aksa) dan R. Arkan Syahrenza (nama adik aksa)
.
.
.
.
Selesai dari situ mereka pulang kerumah masing masing namun di tengan perjalanan ban motor milik Aksa bocor.

"Yah, bocor. Mana gak ada tukang tambal lagi, masa iya harus dorong" dengan terpaksa Aksa pun mendorong motornya untuk mencari tukang tambal ban

"pak kira kira kapan selesainya" tanya Aksa

"Masih lama mas, soalnya antri. Maaf ya mas" jawab pegawai itu

"ya udah saya tinggal aja ya pak"

Derrt Derrt

Dering ponsel milik Ezra berbunyi.

"Hallo, kenapa Sa?"

"......."

"Ya udah gue kesana sekarang"
.
.
.
.
Saat ini Ezra sudah dekat dengan tempat tujuan, yaitu bengkel. Untuk menjemput Aksa.

Aksa melambaikan tangannya, namun saat Ezra akan menyebrang ada mobil truk yang lepas kendali dengan kecepatan tinggi karena sang pengendara yang mabuk.

Dwarr

Bruk

Tabrakan pun terjadi, Ezra terpental jauh kurang lebih 5 meter darah yang mengalir deras dari kepalanya.

Aksa mematung di tempat karena terkejut akan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.

"E-ezra" aksa berlari menghampiri kerumunan dimana Ezra sang sahabat yang menjadi korban tabrakan.

Tanpa rasa jijik akan banyaknya darah yang keluar dari kepala Ezra, Aksa memangkunya

"Z-zra, gue mohon bertahan zra" mohon Aksa

"Cepat panggil Ambulans, goblog!" teriak Aksa sambil terisak

"S-sakith Sa" lirih Ezra

"Gue mohon bertahan Zra, jangan tutup mata lo. Bentar lagi Ambulans datang" mohon Aksa
.
.
.
.
.
.

Mereka saat ini sudah berada di rumah sakit dengan Ezra yang sedang di tangani.

Vano datang dengan nafas yang tidak beraturan karena berlari, ia mendapati Aksa yang sedang menangis

"A-apa yang terjadi, dimana Ezra. Jawab gue Sa!" tanya Vano

"E-ezra..."

Bugh

Belum juga menyelesaikan ucapannya, vano sudah memotongnya dengan cara memukul Aksa.

Dokter keluar dari ruang UGD

"Gimana keadaan sahabat saya dok" tanya Vano

"Maaf, pasien tidak dapat kami selamatkan"

Deg

Vano meluruh ke lantai dengan air mata yang sudah tak dapat ia tampung begitu juga dengan Aksa

"I-ini semua salah gue hiks, andai hiks, andai gue gak nyuruh Ezra buat jemput gue, mungkin ini gak bakal terjadi"

"Ya! Ini semua salah lo, karena lo sahabat gue udah gak ada, karena  lo Ezra jadi pergi ninggalin gue. lo itu pembunuh! Pergi lo" marah Vano dengan air mata yang masih setia mengalir deras

Flashback of

Dan sejak saat itulah hubungan antara Aksa dan Vano merenggang.

Dengan Aksa yang selalu terhantui rasa bersalah dan Vano yang selalu menyalahkan Aksa atas kejadian itu.

"Jadi gitu ceritanya" ucap Dhara

"Gue jadi sedih denger cerita itu lagi, kan jadi kangen Ezra" ucap Qia dramatis












⛔WARNING⚠️

TOLONG JANGAN BAWA BAWA KISAH INI KE DUNIA NYATA ARTIS/IDOL KARENA INI HANYA FIKSI BELAKA.




Ezra

Ezra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Yuk lanjut...

Jangan lupa Vote dan komen.

Ada typo tandai ya kak^^

AKSKEIVAN || Best-Friend Love (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang