PART 10.

7 5 4
                                    

Hai guys...
I'm back again.

Hohoooo udah lama banget gak up nih cerita.

Dah lah jangan lama lama yuk langsung aja dibaca
....





































Typo tandai ya kakak...
.
.
*Happy Reading*
......












































Kei memilih milih buku untuk dibacanya selesai mendapatkan buku ia berlalu ke halaman belakang, tempat yang ia sukai.

Duduk dibawah pohon mangga menghadap danau yang indah.

"Wah masih sama, tempat yang menyejukkan"

Tanpa Kei sadari, beberapa langkah dari Kei duduk disana sudah ada pemuda yang duduk di bangku panjang membaca buku dengan kaki yang disilangkan.

"Eum bukankah itu Aksa" monolognya sendiri.

Kei berjalan menghampiri Aksa, dan duduk disampingnya.

"Pemandangannya indah ya" ucap Kei.

Aksa yang mendengar suara yang tiba-tiba terdengar di sampingnya pun monoleh. Dia memandang dingin Kei yang duduk disampingnya tanpa seizinnya.

"Pergi" Dingin Aksa

"Sinis amat, nih buat kamu. Aku tau kamu lagi banyak pikiran makannya ngelamun terus dari tadi" Kei menyerahkan minuman ke Aksa,

Sepertinya itu es meraldah, dan sejak kapan Kei beli es meraldah, entah lah.

"Sotoy"

"Apa itu sotoy, apakah itu sebuah makanan" tanya Kei, namun hanya di anggap angin berlalu oleh Aksa

Mereka pun fokus dengan kesibukan masing masing, Aksa menatap lamat wajah Kei

................
.......

Sebuat mobil berhenti didepan rumah mewah milik keluarga Syahrenza. Pengemudi itu adalah Aksa. Ya, Aksa.

Aksa memasuki rumah, berjalan terus untuk menuju kamarnya. Namun sebelum sampai di tangga untuk menuju kamarnya dia berhenti karena di panggil oleh seorang gadis yang seusianya.

"Bang Aksa" seru gadis itu, sementara Aksa hanya memandang datar gadis itu dan melanjutkan tujuannya untuk pergi ke kamar. Hal itu membuat Alga sang daddy geram

"Aksa berhenti kamu, Cia itu calon adik kamu bersikaplah baik kepadanya" perintah Alga

"Adik?" Ucap Aksa sambil terkekeh

"Hai pak tua, ingat baik baik. Adik saya itu cuma satu dan adik saya itu laki laki, bukan wanita murahan kaya dia. Adik saya itu cuman Arkan, Reizyan Arkan  ingat itu baik baik tuan Alga yang terhormat" Aksa berusaha sebaik mungkin untuk menutupi amarahnya yang akan meluap

Sementara gadis yang dipanggil Cia itu sudah terisak sambil memeluk ibunya.

"Jaga ucapan kamu Aksa, dan ingat dia itu sudah mati" ucap Alga.

"Hei hei hei, mati ya. Hahahahha" kekeh Aksa dingin disertai tawanya yang eum... Menyeramkan.

"Adik saya belum mati tuan, adik saya masih hidup. Dia ada disini" Aksa menunjuk dadanya sambil menghampiri mereka

"Dia ada disini dengan mommy saya. Ingat baik baik tuan, bagaiman anda menunggu nunggu kelahirannya. Tapi karena wanita sialan itu" tunjuk Aksa pada Shinta dengan senyum miringnya

"Karena wanita sialan itu. Karena dia adik yang saya tunggu tunggu selama sembilan bulan lamanya pergi meninggalkan saya, dia pergi dengan mommy. Dia pergi ninggalin kakak yang menanti nanti kelahirannya" ucap Aksa, dia menggigit pipi bagian dalamnya untuk melampiaskan amarah dan rasa sesaknya.

"Wanita itu, wanita itu pembunuh. Dia yang sudah membunuh mommy dan adik saya" tujuknya pada Shinta.

Alga diam, diam seribu bahasa. Bibirnya terasa kelu untuk membalas......


.........................
.........

Gimana guys?

Bayangin kalo kalian ada di posisinya Aksa kalian mau ngapain?

Kalo kalian tau aku waktu nulis ini, kayaknya aku bakal di ketawain sama kalian deh.

Soalnya aku greget sendiri waktu nulis bagian Aksa.

Udah lah segini dulu ya guys

See you next time 👋👋

AKSKEIVAN || Best-Friend Love (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang