07👑

247 82 2
                                    

Hari ini adalah minggu, hari dimana seharusnya ia bermain bersama sang Daddy. Tapi.. Karena Momy kesayangannya ini meminta untuk ditemani belanja, ia pun hanya bisa mengiyakan permintaan sang Momy.

Ah iyaa, Jenandra hanya menggunakan kaos putih, celana pendek dan rambut yang di sisir kebelakang. Walaupun hanya menggunakan pakaian yang sederhana tapi ia mampu membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana.

Kini Momy nya tengah sibuk memilah dan memilih buah apel dihadapannya, jujur saja kini kaki Jenandra sangat pegal. Karena sudah hampir dua jam dirinya dan Momy nya masih sibuk berbelanja di Mall tersebut.

Jenandra melihat kanan dan kiri melihat beberapa orang yang sedang memilih belanjaan, dirinya sangat gabut.. Pliss ini Momy nya lama sekali belanja. Ia hanya ingin bermain dengan sang Daddy seharian.

"Jen kamu mau anggur ngga?" Tanya Momy, Jenandra mengalihkan atensinya untuk melihat sang ibu karena tadi dia sedang melihat kearah lain.

"Iyaa terserah Momy aja deh, cepet yaa Momy..." ucap Jenandra pelan, takut-takut jika sang ibu marah kepadanya.

"Ck kenapa harus cepet-cepet sihh.., lagian di rumahkan bosen banget," ucap Momy yang kini sibuk memilih anggur, Jenandra hanya meringis saja.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka beranjak dari tempat tersebut, Jenandra hanya bisa pasrah mengikuti sang Momy yang masih belum selesai. Menghabiskan tiga puluh menit lagi, akhirnya mereka sudah selesai berbelanja dan membayar semuanya.

Ah lihatlah Momy nya sangat kuat setelah dua jam tiga puluh menit berbelanja, Momy nya masih dengan senyuman di wajahnya dan kakinya terlihat sangat baik-baik saja. Sedangkan Jenandra sudah lemas, dan sedikit badmood, kakinya juga terasa pegal.

Memang yaa wanita itu paling suka berjalan-jalan di Mall. Dan pasti akan sangat kuat jika di suruh berbelanja di Mall selama dua puluh empat jam, ahh gila.

Kini karena dirinya dan juga sang Momy merasa lapar, mereka pun pergi ke restoran yang berada di dalam Mall tersebut, mereka melangkahkan kaki dan duduk di salah satu kursi di pojok sana.

Setelah selasai memesan pesanan yang ingin dimakan, Momy dan juga Jenandra mengobrol beberapa hal.

"Momy emang beneran Dad selingkuh sama mbak tukang bubur?" Tanya Jenandra, dia hanya tidak menyangka saja dan bertanya ingin memastikan hal tersebut benar ataukah tidak.

"Iya nggalah Jen, kamu tau sendirikan Daddy kamu cuman cinta sama Momy. Lagian.. Kalo sampe Daddy kamu selingkuh, Momy tanpa segan bakalan cerai sama dia," ucap Momy, Jenandra hanya mengangguk.

Syukurlah itu semua tidak benar, jika memang beneran terjadi, Jenandra juga tidak segan untuk memukul dan berkelahi dengan Daddy kesayangannya itu.

"Liat ini," ucap Momy sembari menunjukan ponselnya ke depan Jenandra, di layar pintar tersebut sudah ada tiga puluh sembilan kali panggilan dari sang Daddy kepada sang Momy, dan jangan lupakan pesan yang begitu banyak. Jenandra hanya tersenyum menatap itu, benar jika Daddy nya itu sangat mencinta sang Momy, syukurlah.

Kini makanan mereka sudah datang, dan mereka menikmati makanan tersebut. Ibu dan anak itu memakan-makan tersebut dengan hening dan tenang.

Tapi tiba-tiba... Seorang wanita cantik terjatuh tepat di sebelah kanan kursi yang mereka duduki. Keduanya menoleh untuk melihat siapa wanita yang terjatuh tersebut. Tapi.. Lagi-lagi dibuat kaget, ternyata wanita tersebut bukan tidak sengaja jatuh tapi disengaja.  Karena ini di hadapan dua orang anak dan ibu tesebut terdapat laki-laki dengan raut muka yang sangat terlihat marah.

Jenandra dan Momy segera menolong wanita tersebut untuk bangun, Jenandra mendekati tubuh wanita itu dan melihat bahwa sosok tersebut ialah seseorang yang kemarin ia tolong. Iyaa Yuki Tamara namanya.

Momy yang melihat Yuki, tentu saja terkejut sama halnya dengan Jenandra.

"Kenapa kamu mendorong dia? Apakah kamu tidak mempunyai sopan santun?!" Tanya Momy kepada laki-laki yang mendorong Yuki.

Laki-laki itu tak menjawab pertanyaan Momy, ia langsung pergi dari restoran tersebut, karena sudah banyak mata yang melihat kearah dirinya.

"Kamu ngga apa-apa?" Tanya Jenandra.

"I-iya ngga apa-apa," jawab Yuki dengan menundukan kepalanya, ia merasa malu karena semua mata manatap kearahnya.

Momy mengajak Yuki untuk keluar dari restoran tersebut, setelah itu mereka terdiam di dalam mobil Jenandra.

"Yuki.. Kamu ngga apa-apa? Ada yang sakit? Kita mau kerumah sakit?" Tanya Momy, Yuki hanya menggelengkan kepalanya.

"Tadi itu--" belum sempat Momy nya selesai berbicara, Janandra memotongnya terlebih dahulu.

"Ini kita mau kemana?" Tanya Jenandra.

"Nganterin Yuki ke rumahnya dulu aja Jen, rumah kamu dimana?" Tanya Momy, pada Yuki yang masih diam.

"Em.., apartement aku di gedung xxx tante."

"Oh lumayan deket dari sini," Ucap Jenandra, ia langsung mengendarai mobil nya menuju gedung apartement tempat Yuki tinggal.

Setelah sampai, mobil itu jenandra parkirkan di depan gedung.

"Makasih ya tante, Jenandra, kalian udah nganterin. Maaf aku ngerpotin kalian," ucap Yuki sebelum keluar dari mobil.

"Iya gak papa, kamu gak mau dianterin dulu? Takut kaki nya masih sakit," ucap Momy sambil menatap wajah Yuki.

"Gak papa tante, aku pamit ya, permisi."

"Iya hati-hati."

Yuki keluar dari mobil itu, meninggalkan Momy dan Jenandra yang masih menatap punggung Yuki yang semakin jauh.

"Kita langsung pulang aja Mom?" Tanya Jenandra di balas anggukan oleh Momy.

"Eh Jen kamu tahu gak sih, yang tadi ngedorong Yuki, Momy kenal loh," ucap Momy memulai acara bergosipnya.

"Emangnya siapa Mom? Kaya yang udah berumur gitu orang nya."

Jenandra fokus melihat ke depan, tapi telinganya mendengar ucapan Momy dengan jelas.

"Orang itu yang punya brand Prada, Momy tahu karena pernah ngehadirin acara fashion show brand nya," jelas Momy begitu semangat.

"Ohh..kan Yuki model brand itu, mungkin atasan
nya marah karena kerjanya kurang bener kali Mom," ucap Jenandra berpikir logis.

"Bisa jadi sih, tapi masa di restoran, mana cuma berdua lagi. Asal kamu tahu ya Jen, Mr. Hendra itu baru cerai sama istrinya."

"Momy kayanya tahu banget berita yang begitu," ucap Jenandra keheranan, sebab entah tahu darimana Momy nya itu selalu saja tahu berita-berita terbaru.

"Ya pastilah, terus katanya Mr. Hendra di ceraiin istrinya karena ketahuan nyimpen bayi gula," Momy mengecilkan suaranya saat ia menyebut bayi gula.

"Hah bayi gula apaan? Bayi nya manis? Ko bisa?"

"Ihh kamu ini!! Itu loh sugar baby. Mana ketahuannya pas lagi nyewa kamar hotel lagi," ucap Momy menampilkan wajah julidnya.

Jenandra yang mendengar perkataan Momy hanya menggelengkan kepalanya.

"Atau jangan-janan Yuki lagi yang di gosipin itu."

"Hush..jangan ngomong sembarangan Mom."

"Yakan Momy cuma nebak aja Jen, awas ya kamu kalo deket-deket sama dia, Momy gak mau kamu keseret masalah sama yang begitu," ceramah Momy menatap wajah Jenandra dari samping.

"Iya Mom, lagi pula siapa yang deket sama dia, kita aja kenal cuman sebatas saling tolong-menolong."

"Iya sih."

Setelah obrolan itu selesai, mobil kembali hening. Jenandra fokus mengendarai mobil, sedangkan Momy memainkan handphonenya.


















・゚: *✧・゚:*
Makasih udah baca💙

[ Anagata👑 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang