Jenandra Athea untuk berjalan ke arah tempat pemetikan bunga secara langsung.
Setelah meminta izin pada penjaga, orang itu langsung memberikan keranjang, gunting, dan topi untuk para wisatawan yang ingin memetik bunga supaya tidak kepanasan.
"Athea coba hadap sini."
Jenandra memasangkan topi itu pada Athea, merapihkan rambut wanita itu.
"Nah udah cantik banget dehh."
Athea tersenyum "Ayo petik bunganya sekarang," ucap Athea semangat, Jenandra yang berjalan di belakangnya hanya tersenyum melihat Athea yang sangat semangat.
Mereka memetik beberapa bunga tapi tentu tulip putih mendominasi isi keranjang yang di bawa Jenandra, sedangkan pelaku yang memetik bunga itu tentu Athea.
"Masih mau metik bunga lagi?" Tanya Jenandra sebab keranjang sudah penuh.
Athea menatap keranjang yang dibawa Jenandra, benar saja keranjang sudah penuh oleh bunga-bunga yang cantik.
"Kalo kamu mau metik lagi aku ambilin keranjang baru," tawar Jenandra saat melihat wajah Athea cemberut.
"Ngga deh, bunganya udah terlalu banyak, kasian bunganya biar pada tumbuh cantik dulu."
"Yaudah kalo gitu kita bayar dulu bunga-bunga ini."
Setelah membayar sekeranjang bunga itu, Jenandra dan Athea berkeliling menuju stand-stand makanan. Mereka membeli beberapa makanan yang di jual disana.
"Jen bunganya mau di bagi dua gimana?" Tanya Athea setelah selesai memakan makanannya.
"Gak usah, bawa aja lagi pulakan emang bunganya aku petik buat kamu."
"Tapi bunganya terlalu banyak juga, apalagi aku gak bakal pulang ke rumah."
Athea menampilkan wajah berpikirnya, sedangkan Jenandra hanya diam menatapnya. Biarkan wanita cantik itu membuat keputusannya sendiri.
"Aku punya ide, gimana kalo kita bagiin aja bunganya ke para pengunjung di sini, bolehkan?" Tanya Athea.
"Sure princess," ucap Jenandra menampilkan senyum bulan sabitnya.
"Kalo gitu ayo bagiin."
Mereka berdua membagikan bunga-bunga itu pada para pengunjung dan wisatawan yang datang.
Menyisahkan beberapa tangkai bunga tulip dan mawar untuk Athea bawa.
Tak terasa jam demi jam sudah berganti, mataharipun sudah mulai berganti menjadi warna jingga.
Setelah selesai membagikan bunga, Athea dan Jenandra duduk di kursi yang langsung mengarah pada hamparan taman bunga ditemani matahari yang mulai terbenam.
Mata Athea tidak lepas menatap keindahan yang terpangpang nyata di depannya.
"Cantik," ucap Jenandra.
"Iya pemandangannya cantik, aku suka banget," ucap Athea tanpa mengalihkan tatapannya.
"Bukan pemandangannya, tapi kamu," ucap Jenandra menatap lekat wanita di sampingnya.
"Eh?!" Athea menatap Jenandra kaget.
"You look soo beautiful, apalagi ditambah sama bunga itu, look like princess," jelas Jenandra membuat pipi Athea bersemu merah.
Tadi saat selesai membagikan bunga, Jenandra memang membuatkan Athea mahkota dari rangkaian bunga-bunga kecil. Ehm untung saja dulu ia di ajarkan oleh sang Daddy untuk membuat mahkota dari bunga.
"Udah mau malem, mau pulang sekarang" ucap Jenandra beranjak dari duduknya, sambil menjulurkan tangan kanannya pada Athea.
Athea menerima uluran tangan itu, berjalan di samping Jenandra dengan tangan yang saling bertaut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ Anagata👑 ]
Teen FictionJenandra menuruni tangga sembari menenteng jasnya, dua kancing baju teratasnya di biarkan terbuka begitu saja. Dia tersenyum melihat Momy nya sedang memasak, dia juga sempat melirik Daddy nya yang tengah menikmati teh (?). Jenandra memeluk tubuh Mo...