Aku yang melihat sosok hitam besar bertudung seperti Dementor tetapi bukan, karena ia memiliki sayap kelelawar hendak menyambarku yang membuatku berteriak kaget dan ingin mundur sehingga membuatku terjatuh anehnya ketika aku membuka mata dan melihat kesekeliling tidak ada apa-apa. Namun tersadar bahwa sesuatu yang ku tindihi bergerak-gerak menggeliat. Aku melihat kearah tanganku yang mana disana berpijak banyak sekali burung pipit yang mati dengan belatung disekitar badan mereka. Aku terkejut dan segera bangkit dari sana dan setengah berlari yang mana belum ada tiga langkah berlari aku tak sengaja menarik akar pohon yang tiba-tiba saja berubah menjadi ular yang meilit-lilit. Mereka nampak marah sekali dan melemparkan racunnya padaku.
Aku sampai tidak bisa berteriak membuatku kembali berlari menuju jalan pulang. Anehnya, dari semak-semak dan pohon sekitar keluarlah kelelawar-kelelawar dan kupu-kupu hitam yang seperti menabrakku, aku menggunakan tanganku mengibas-kibaskan mereka dengan gerakan cepat dan panik, sontak menoleh kebelakang ternyata monster kelelawar itu tiba-tiba berada dan mengeluarkan bunyinya yang memekak nyaring mengepakan sayapnya yang ingin memelukku aku bahkan entah dari mana melihat sebuah Trol gunung yang menyergap. Semua monster keluar sekarang, tetapi ketika yang satu muncul, yang satu menghilang. Termasuk bangkai burung dan belatung yang membuatku takut sekali.
Aku sudah menangis dengan air mata bercucuran dengan jubah compang-camping dengan kulit yang kotor serta dipenuhi beberapa luka. Situasi itu terus terjadi selama beberapa jam yang terasa bertahun-tahun bagiku yang berakhir aku terantuk sebuah dahan dan tertidur yang kini kusadari bahwa tak terjadi apa-apa padaku. Itu hanya halusinasi saja, aku hanya berteriak seperti orang gila dan kini tersadar bahwa disini sangat dingin sekali, aku bahkan baru saja melukai diriku sendiri dan sekarang sudah tidak punya tenaga untuk bangkit. Hujan mulai turun dan aku hanya diam sambil menangis meringkuk kedinginan, tenagaku habis dan aku berucap lirih sekali.
„Seseorang, tolonglah..." Dengan itu aku terus menangis dan meremas tanah yang sudah basah, aku tak perduli jubahku kotor. Tetapi yang tadi adalah pengalam yang benar-benar membuatku trauma. Itu bukan bogart, karena bogart bukan mahluk yang seperti itu. Seperti itu terus sampai akhirnya benar-benar tertidur.
*
Seseorang pria gagah yang berjalan paling depan, hanya menggunakan celana panjang dan baju tanpa lengannya Nampak tak perduli dengan cuaca dingin yang menusuk kulit, sedang menggendong seorang gadis dengan jubah yang kotor dan koyak kondisi tubuhnya begitu ringkih dan menggigil menenggelamkan wajahnya secara tidak sadar ke dada bidang pria besar yang Tengah menggendongnya. Untungnya sebuah mantel berbulu yang sangat tebal dan berukuran pria membalut menenggelamkan gadis tersebut agar membuatnya sedikit hangat. Pria itu memimpin sebuah rombongan laki-laki yang sudah memakai segaram tebal mereka yang khas. Pria itu berjalan dengan langkahnya yang pelan namun penuh aura intimidasi dilengkapi oleh suara langkahnya yang berat.
Pintu aula besar terbuka lebar membuat siswa-siswi yang sedang sarapan melihat jelas apa yang terjadi. Mata elang pria itu menatap seluruh murid dengan tatapan dingin dan tajamnya membuat mereka menjadi sedikit takut. Tetapi itu tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa murid-murid Perempuan berbisik-bisik mengagumi Tindakan laki-laki itu. Beberapa juga bertanya-tanya dan merasa khawatir apa yang terjadi pada gadis itu. Sampai akhirnya Ketika beberapa Profesor mulai keluar. Professor Mcgonnagal menghampiri dengan setengah berlari, disusul profesor Snape dan Profesor Flitwick.
„Oh my Godness!" Profesor Mcgonnagal berucap dengan panik sambil menghampiri dan mengecek kondisi siswi yang digendong pria tersebut.
"Ia terbaring di hutan terlarang." Ucap pria tersebut singkat, padat dan jelas tanpa bertele-tele dengan aksen beratnya.
„Bisakah kau segera membawanya ke Hospital Wings Mr Krum? Aku rasa ia butuh pertolongan lebih lanjut." Profesor Mcgonnagal dan beberapa Profesor lainnya mulai berhamburan datang dan berbicara agak berbisik-bisik memastikan bahwa tidak ada siswa lain yang menguping dan mengganggu privasi si korban yang malang. Murid-murid sudah mulai berbicara sedikit keras menciptakan gosip-gosip miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Snitch [Viktor Krum x OC]
Fanfic"hei! Jaket mu!" "Simpanlah, kau terlihat bagus memakainya. Aku senang melihatmu memakainya." Harry Potter and the goblet of fire. Warning : Memuat konten dewasa dan percakapan yang kurang layak di baca. I don't own the Characters except OC and Othe...