Aku mengubah posisiku menjadi duduk diatas ranjang dan menatapnya dengan terkejut sekaligus tak percaya. Viktor Krum? Ia yang kurindukan itu?
„Viktor," Aku berucap disaat ia duduk di kasurku. Aku sedikit maju dan mendekat kearahnya.
„Kau susah ditemui belakangan ini." Ia berucap dengan nada yang lembut, tidak ada rasa marah sama sekali. Anehnya ia malah bergerak sedikit mendekat kearahku menyisakan dua jengkal jarak diantara wajah kami.
„Yeah, aku minta maaf. Aku selalu berusaha mendatangimu. Tetapi, Cho berkata bahwa aku harus menjauh darimu agar tidak merusak Chemistry kita saat di Yule Ball besok." Aku mencoba menjelaskan. Ia hanya diam menatapku lamat dan meletakan sebelah tangannya di pipiku.
„Yeah, ia begitu lucu. Aku mengerti wanita memang terkadang melakukan hal yang tidak terduga." Ia mengelus pipiku begitu pelan dan mempersempit jarak menjadi satu jengkal.
„Kau tidak ada kelas? Apakah kau membolos kelas?"
"Kakaroff memberiku banyak dispensasi sebagai sang juara turnamen Triwizard. Ia bahkan terlalu memberiku banyak dispen untuk pekerjaanku." Aku terkekeh kecil membalasnya.
„Lau kau menyalahgunakannya seperti ini?" ia hanya diam tidak menjawab, namun mulai menatapku lamat, sangat lamat hingga menelisik wajahku.
„Aku dengar dari mereka kau sakit. Kau cukup hangat, aku rasa kau meminum ramuanmu dengan baik. Aku jarang melihatmu makan dua hari terakhir ini, tidak tau di hari-hari sebelumnya karena aku masih di Bulgaria. Tetapi aku harap kau sudah makan yang baik hari ini." Ia sedikit mengelus pipiku yang membuatku menatapnya dengan dengan lamat dan sejujurnya sedikit gugup dengan apa yang ia lakukan kali ini.
„Yeah. Aku selalu menunggu momen ini, dimana kau dan aku kembali berbicara lagi. Aku merindukanmu." Aku berucap jujur sambil menatap matanya yang sebenarnya terlihat seperti memohon. Ia tambah menatapku lamat dan menelisik di sela-sela wajahku, lalu melepaskan tangannya yang berada di pipiku dan membawanya kembali ke posisi semula, tetapi ia tetap mempertahankan jarak diantara wajah kami.
„Aku tau kau selalu merindukanku. Begitu juga denganku." Ia berucap dengan sedikit lirih hampir seperti berbisik yang membuatku tersenyum kecil karena tidak tahan atas kesenanganku karena ia ternyata merasakan hal yang sama.
„Sejujurnya, aku ingin mencoba sesuatu denganmu. Mungkin ini yang pertama bagimu, sebenarnya tidak bagiku tetapi aku ingin mencobanya." Aku hanya mengangguk pelan menjawabnya.
„Silahkan, cobalah." Aku berucap lirih bahkan sudah berbisik, tetapi tentu jelas ia mendengarnya. Ia mulai mendekatkan kepalanya kearahku dengan pelan, bahkan sangat pelan sekali.
„Jangan bergerak." Ia berkata ketika melihatku sedikit bernapas tidak beraturan karena merasa gugup dikala ia tambah mendekatkan kepalanya, menghapus jarak. Aku sedikit mengalihkan pandanganku di kala gugup dan mengedip-kedipkan mataku dikala gugup bersamaan dengan nafasku yang tidak beraturan.
„Jangan bergerak." Ia kembali berucap berbisik dikala kami sudah sangat dekat, hidung kami bersentuhan dan kira-kira satu senti lagi bibir kami bertemu hingga akhirnya.
CUP
Hanya kecupan yang singkat dan segera dilepaskan olehnya tetapi kami tetap dalam posisi yang sama, hidung kami menyatu dan bibir kami berjarak hanya satu senti. Ia tersenyum dan sedikit menyeringai dan aku mulai menutup mataku ketika nafasku normal mencoba menikmati.
CUP
Terjadi lagi dan kali ini aku sedikit membalasnya dengan gerakan yang tentunya payah. Kali ini ia kembali melepaskannya tentunya masih dengan jarak yang sama. Tetapi kali ini ia hanya terdiam dan tersenyum sambil sedikit membuka matanya. Aku malah menutup mataku seakan memohon untuk kejadian selanjutnya yang membuatnya terkekeh kecil dengan menggoda, membuatku membuka mataku dan tanpa sengaja menatapnya memohon dan beralih menatap bibirnya, lalu matanya, kembali kebibirnya yang ternyata ia memundurkan sedikit kepalanya, justru membuatku sedikit panik dan memajukan wajahku yang ia respon dengan diam memberhentikan memundurkan kepalanya. Entah apa yang ada dipikiranku, kini giliranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Snitch [Viktor Krum x OC]
Fanfic"hei! Jaket mu!" "Simpanlah, kau terlihat bagus memakainya. Aku senang melihatmu memakainya." Harry Potter and the goblet of fire. Warning : Memuat konten dewasa dan percakapan yang kurang layak di baca. I don't own the Characters except OC and Othe...