"a-axel?" Ucap kiara pelan yang masih ketakutan. Sekarang seragam kiara juga terkena darah dari tangan axel.
"L-Lo g-gapapa?" Ucap kiara mulai mengelus pelan punggung axel.
Tiba-tiba axel membangunkan kembali kepala nya dan duduk di lantai toilet sambil menunduk.
"Maaf, penyakit gue kambuh" ucap axel yg masih menunduk mengatur nafasnya.
"Ah iya kata arley dia punya penyakit itu"barin kiara
Entah keberanian dari mana kiara langsung menyentuh tangan axel.
"Pasti sakit, ayo gue obatin" ucap kiara lembut sambil menyentuh tangan axel berlumuran darah. Axel hanya menjawab dengan gelengan pelan.
"No, ini harus di obatin, aku yang obatin okey?" Ucap kiara lembut dan dibalas anggukan oleh Axel.
Sebelum keluar dari toilet axel merogoh saku rok nya lalu mengambil hp untuk menelpon seseorang.
"Tolong ganti kaca toilet depan gudang" ucap axel pada seseorang yg dia telpon
"Dia tanggung jawab juga, eh tapikan dia yang punya sekolah ini" batin kiara masih menatap axel
"Obatin nya di mobil lo aja, yuk" ucap axel tersenyum kecil ke kiara lalu menggandeng tangan kiara berjalan ke parkiran.
"Nih anak kok ga ngerasa sakit ya" batin kiara lagi
Sesampainya di mobil kiara pun mengambil kotak P3K di jok belakang. Lalu kembali ke kursi pengemudi. Terlihat axel hanya menatap kosong ke depan. Kiara pun mengambil tangan axel dengan lembut.
"g-gue obatin ya" ucap kiara, langsung mengobati luka axel dengan telaten.
"E-eh iya" ucap axel dan menatap kiara. Tanpa sadar axel tersenyum melihat kiara.
"Sakit ya?" Tanya kiara san tersadar kalau axel ternyata tersenyum manis pada nya.
Axel menjawab dengan gelengan.
"Udah biasa kayak gini" ucap axel tersenyum pada kiara
"Cantik bgt weh dari dekat" batin Kiara lalu ikut tersenyum
"E-eh tas gue masih di kelas, g-gue ambil du-"
"Gausah, gw udah nyuru orang ambilin" ucap axel yg masih setia menatap kiara
"o-okey, em ngomong-ngomong lo ga kesakitan dengan luka sebanyak ini?" Tanya kiara
"Ga, gue suka bau darah" ucap axel yang masih tersenyum
Deg
"Kayak nya gue dalam bahaya"batin kiara mulai panik
Ada seorang laki-laki yg berusia sekitar 30 tahun mengetuk pintu mobil di samping axel.
"Ini tas nya nona" ucap laki-laki itu
"Terima kasih" ucap axel yg kembali datar
"Ini tas lo, makasih udah obatin luka gue, gue pulang dulu ya" ucap axel sambil tersenyum kearah ku lalu keluar menuju mobilnya. Terlihat mobil axel udah keluar dari area sekolah. Kiara langsung bernafas lega.
"Hufftttt...dia suka bau darah? Fix dia psikopat anjir, gw mau pindah kelas aja kalo kayak gini, lagian ngapain ya gue tadi nawarin obatin tangan dia? Arghhh kiara bodohh" ucap kiara menggerutuki dirinya sendiri.