"Saya ngajak kamu ke sini cuma mau minta tolong"
"Minta tolong?"
"Saya mau minta tolong sama kamu agar membujuk nona axel pergi ke psikolog"
"Huft...kenapa harus aku? Om kan ada"
Ya...dua orang yg sedang berbincang itu adalah kiara dan om Max. Mereka berbincang di sebuah cafe.
"Selama ini nona axel tidak ingin ke psikolog, seperti nya cuma kamu yg bisa membujuk nya, bertambah hari keadaan nya makin buruk, nona selalu melukai dirinya sendiri, bahkan dia pernah mencoba melompat dari balkon kamarnya, untung saya cepat melihat itu, saya cukup lelah menghadapi nya tapi tuan alex sudah memberi kepercayaan pada saya, tapi saya mohon kali ini bantu axel" mohon om Max
"Hufft okey aku akan bantu om"
"Terima kasih banyak kiara, saya akan menuruti apa yg kamu mau" ucap om Max lega
"Cukup selalu ada untuk axel om" ujar kiara menampilkan senyum nya.
"Boleh ga aku ikut om ke rumah axel?" Tanya kiara
"Ah tentu saja, ayo" ucap om Max lalu berjalan ke mobilnya
"Sudah sampai, kamu langsung ke kamar axel aja ya, Om ada di pos depan kalo kamu butuh" ucap Om max lalu keluar dari rumah.
Kiara pun berjalan menaiki tangga sambil melihat isi rumah axel.
"Rumah ini gede bgt tapi sunyi"batin kiara
Saat sampai di depan pintu kamar axel, tiba-tiba...
Prangg...
Kiara tersentak kaget lalu dengan cepat membuka pintu axel yg ternyata tidak terkunci.
"AXEL JANGANN" teriak kiara berlari ke arah axel yg terlihat ingin menggores perut nya. Kiara langsung merampas pecahan kaca itu dan membuang nya.
"Please xel jangan lukai diri lo" ucap kiara lelah dengan kelakuan axel. Axel hanya menatap polos kiara.
"Gagal lagi" batin axel
"Makin ke sini lo makin nekat bunuh diri, lo harus ke psikiater" ucap kiara menatap intens axel
Axel yg mendengar itu langsung menggeleng cepat.
"Gue ga gila ra"lirih axel
"Yg bilang lo gila siapa? Ga selamanya ke psikiater itu orang yg gila, lo itu butuh perawatan xel"
"Kata-kata mereka selalu menghantui gw ra, gue emang harus mati" lirih axel sambil menunduk
"Berhenti nyalahin diri lo, sekarang gue anter ke psikiater, mau yah?" Bujuk kiara menatap mata axel intens
Seolah terhipnotis, perlahan axel mengangguk pelan, itu membuat kiara tersenyum karena berhasil membujuk gadis di depan nya.
Sekarang mereka sudah di tempat psikiater. Selama perjalanan axel hanya diam. Saat ini mereka duduk di ruang tunggu. Tangan kiara terulur menyentuh punggung tangan axel.
"Tenang, rilex, gapapa kok ada gue" ucap kiara lembut menenangkan axel.
"Axelia caresa" panggil suster
"Nah tuh udah di panggil, ayo sana masuk"
Axel menatap kiara dengan tatapan senduh sambil menggeleng pelan.
"Gapapa ayo sana masuk, nanti gue turutin kemauan lo, sanaa cepetan gue tunggu sini" ujar kiara lembut terus-terusan membujuk axel.
Akhirnya axel berjalan masuk ke ruangan itu.