....
"Hallo? Alena kan?" Sapa Eirby dalam panggilan telepon.
"Iya bener, ini...??"
"Eby," Sahut Eirby yang langsung membuat gadis di seberang membulatkan mulutnya berbentuk huruf O. "Aku di minta Nona Arell nih, buat nyampai'in kalau besok pagi jam delapan, Ayah kamu mau di ajak ke kantor ketemu Om nya, gitu. Bisa kan?"
"Iya, bisa kok bisa.. Jam delapan ya? Berarti besok Ayah langsung ke rumah Nona Arell?"
"Enggak. Nggak usah, nanti kita yang jemput."
"Oh.. Gitu. Okey, By. Nanti kalau ayah pulang langsung aku sampaikan."
"Okey.. Gitu aja ya, sampai besok, Al." Dan dengan itu telepon terputus.
Arellya menatap Eirby dengan senyuman lembutnya, sementara Eirby yang merasa lega sekaligus bahagia langsung merangkul Arellya yang duduk tepat di sampingnya.
"You look so happy," Ujar Niana yang memang sedang berada dalam vidio call. Ia terkekeh melihat kekasihnya yang kegirangan karena katanya misinya berhasil.
"Of course, beb. Ngikutin jejaknya Kak Abudd emang nggak salah." Balas Eirby.
"Niana, Look! Your boyfriend, he so silly, think, he told them that i was the boss, his boss. Jadi dia bilang ke orang yang akan dia tolong itu, kalau dia ini my body guard,"
Niana kembali terkekeh. "I know him, Rell.. I know him," Ujar Niana di tengah kekehannya.
"Udah ah, jangan di bahas." Sahut Eirby. "Oh ya, beib. Dua hari lagi kan, Arell balik. Kayaknya..."
"Kamu antar aku sampai rumah kan?" Sambar Arellya membuat mata Eirby mendelik. Hal itu karena sebenarnya Eirby meminta Arellya untuk merahasiakan dulu dari Niana kalau dia akan datang ke Australia.
"Arell..." Eluhnya yang justru membuat Arellya tertawa renyah. Sementata Niana speechless, ia hanya menutup mulutnya yang menganga.
"Are you kidding me? It is a joke?" Tanya Niana namun dia hanya melihat Arellya yang terkekeh dan Eirby yang berusaha menutup mulutnya.
"Eirby antar aku pulang sampai rumah, are you happy?" Teriak Arellya yang kemudian justru membuat Niana menangis saking bahagianya.
"Hei.. Beib?? Kenapa nangis?"
"I miss you so much," Suara Niana terdengar parau di tengah tangisnya.
"I miss you too, Beib. Stop crying. I'll be there, soon. Okay?"
Niana menganggukkan kepalanya.
"Jangan nangis lagi ya, nanti kalau aku udah sampai di sana, kita jalan-jalan, mau?"
Niana mengangguk sekali lagi. Memang semenjak kejadian itu, mereka sama sekali belum pernah bertemu lagi. Itu sebagai bukti bahwa Eirby benar-benar menyesali perbuatannya dan juga dia sudah berjanji pada Abudd untuk tidak bertemu dulu dengan Niana. Dia hanya ingin memperbaiki apa yang sudah dia rusak sebelumnya.
.....
"Selamat ya, pak. Bapak di terima bekerja di kantor ini sebagai sopir." Ujar Abudd pada Pak Surya.
"Terimakasih, Pak."
"Mulai besok bapak sudah bisa bekerja. Tapi selain supirin kita, tugas bapak yang lain juga ada pak, misalnya bawa mobil kantor untuk service, ganti ban, oli dan lain sebagainya. Jadi harus di perhatikan ya pak?"
"Baik, pak."
"Nanti jadwal service sudah ada di loker. Termasuk pakaian untuk bekerja, sepatu dan perlengkapan lainnya. Oiya satu lagi..." Abudd mengeluarkan sesuatu dari lacinya dan meletakkan di atas meja. "Saya ada titipan dari Abi saya, beliau belum bisa menemui bapak hari ini karena beliau masih berada di luar kota. Beliau menitipkan corporate gift ini, khusus untuk bapak. Mohon di terima ya pak," Lanjut Abudd seraya memberikan kunci motor beserta surat-suratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stronger Than Ever (TYM3)
Teen FictionCerita lanjutan dari Takdir yang menentukan atsu bisa juga di sebut TYM 3 tapi dengan judul yang berbeda???? Tapi lebih mengulik kisah dari anak-anak Ali dan Prilly, yaitu Abudd, Eirby dan Eishaa. Tapi tak lepas dari cerita keluarga mereka sendiri. ...