GB~3

1.7K 213 13
                                    

Cahaya matahari pagi perlahan-lahan mengusik tidur remaja laki-laki yang kepalanya masih ditempelin ByBye Fever.

"Ennggghh"

Zhan menggeliat sambil membuka matanya pelan. Dirabanya kening yang terdapat kompres instan lalu membuangnya asal ke lantai.

"Aku kan bukan bayi" Rutuknya pelan kemudian keluar mencari keberadaan orang tuanya.

"Maa... Paa.. "

Zhan mengendus bau sesuatu dan mengikuti dari mana asal bau tersebut.
Zhan diarahkan ke halaman belakang rumahnya.

Rumah keluarga Xiao terbilang sederhana, hanya memiliki 3 kamar dan halaman belakang yang memiliki gazebo sederhana untuk bersantai serta kolam renang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah keluarga Xiao terbilang sederhana, hanya memiliki 3 kamar dan halaman belakang yang memiliki gazebo sederhana untuk bersantai serta kolam renang. Yaa bisa dibilang mini karena memanfaatkan tempat seadanya.

Xiao Zhan mendekati Papa dan Mamanya yang kini sedang membakar dupa di gazebo.

"Paa, Maa.. Apa yang kalian lakukan ? Apakah hari ini hari raya ?"

"Tidak Nak, kemarilah"
Tuan xiao menepuk tempat duduk di tengah-tengah mereka.

Zhan dengan bingung tetap mendaratkan bokongnya.

"Lalu ini apa ma ? Pa?"

Kening zhan mengkerut melihat sekelilingnya ternyata sudah dipenuhi asap dari kertas kuning yang telah dibakar.

"Zhan, pakailah ini. Jangan pernah melepasnya nak" Perintah sang mama sambil memakaikan gelang merah ke lengan putranya.

"Eum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eum.. Tapi kenapa ma?"

"Aiyoo.. Putraku sudah besar" Nyonya xiao membelai kepala putranya penuh kasih sayang.

"Ehm... Apakah kau jadi tinggal di asrama Wang University ?" Kini giliran tuan Xiao angkat bicara.

"Ja.. Jadi Pa. Tapi.. Aku.. Aku..." Zhan ragu-ragu menceritakan kejadian tadi malam kepada orang tuanya. Dia meremat kuat ujung baju sambil menunduk.

"Zhan, anakku" Nyonya Xiao menangkup pipi gembul Zhan.

"Kamu istimewa nak" Nyonya Xiao mengecup mata zhan kiri dan kanan bergantian.

"Tak hanya indah, tapi mata ini bisa melihat apa yang tak orang lain lihat."

Zhan hanya terdiam mencerna apa yang mamanya katakan.

"Jangan takut, kamu anak yang hebat dan istimewa" Kini tuan Xiao berbicara sambil menggenggam tangan putranya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku Ma? Pa ?"

"Nanti Zhan Zhan akan tau, sekarang mandi yaah. Putranya Mama bau iler"

"Mamaaaaaa~"

Zhan pergi sambil menghentakkan kaki menuju kamar mandinya.

"lǎogōng..."

"Tenang saja lǎopó, putra kita tidak selemah itu.


◦•●◉✿✿◉●•◦
TBC


Makin gak jelas ya ??
Maapin author 😭

Btw ada yang nyariin Web gak nih ?
Vote dulu sebelum dijadiin abu sama Web. 😌

Ghost Busters [YiZhan] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang