GB~16

1K 140 7
                                    

Sudah terhitung tiga hari Yibo merajuk, ia bahkan menghindari Zhan dengan wajah kesalnya.

Xiao Zhan ?

Jangan ditanya, ia pura pura tidak peduli bayi besarnya yang tidak mau pulang ke asrama selama tiga hari.

"Ck menyebalkan" Zhan menutup buku bacaannya.

Ia sekarang masih berada di kampus, tepatnya di perpustakaan.

"Kenapa dia tak menghubungi ku sih, mana lowbatt huh !" Omel Zhan sambil melihat ponsel yang tidak ada notif dengan daya yang tersisa 5 persen.

Sementara Yibo, ia kini tengah uring uringan di apartemen. Duduk di sofa sambil memandangi tv dengan wajah kesal seperti anak anak tidak diberikan uang untuk jajan cilok.

Setelah kejadian hari itu, dimana ia harus main sabun sampai subuh di kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejadian hari itu, dimana ia harus main sabun sampai subuh di kamar mandi. Sungguh menyebalkan baginya.

Jangan diingatkan lagi kejadian itu, Yibo malu sekaligus kesal dengan kekasihnya.
Pokoknya jangan diingatkan lagi !
Bisa-bisa itu muka makin kusut.

"Hah, apa Zhan ge tidak merindukan ku ?" Keluhnya sambil memencet tombol pada remote tv. Mengganti siaran yang mungkin akan menarik perhatiannya.

Setelah sekian menit mengganti siaran dan tidak menemukan acara tv yang menarik. Yibo mematikan tv dan melempar remotenya ke sembarang arah.

"Arghh" Erangnya frustasi sambil menjambak rambut sendiri.

Begitulah jika rindu tapi gengsi untuk menghubungi terlebih dahulu. Antara rindu, kesal dan malu, yang jelas gengsi nomor satu.

◦•●◉✿✿◉●•◦

Hingga sore ini Xiao Zhan masih duduk di dalam perpustakaan membaca buku, sesekali ia menatap layar ponselnya yang sama sekali tidak ada notif dari sang kekasih.

Ting~

Suara notif terdengar, dan tentu saja si empu langsung menyambar ponsel yang tergeletak di atas meja. Ternyata bukan chat dari Yibo melainkan pemberitahuan daya ponsel yang tersisa satu persen.

"Ah, aku lupa mencharge ponsel ku tadi malam." Zhan mematikan ponselnya kemudian membereskan barang-barangnya dan bergegas keluar.

Ia berjalan menyusuri lorong kampus yang cukup ramai oleh "mereka" yang berada hampir disetiap sudut.

Zhan menebar senyum kepada "mereka" yang pura-pura tidak melihat Zhan lewat.
Bukankah terbalik ? Siapa sebenarnya yang berperan sebagai hantu di sini.
Tapi yaa begitulah ajaibnya kelinci gemoy kekasih Web ini.

"Bukankah dia terlihat mengerikan?"

Gumam sosok laki-laki berpakaian seperti mahasiswa pada umumnya, menggunakan sepatu casual dengan merk ternama, celana jeans hitam dan hoodie hitam.
Bedanya dia telihat lebih pucat, dan darah mengalir dari kedua telinga, lubang hidung hingga kepalanya.

Ghost Busters [YiZhan] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang