Sejak Neuvillette datang, Wriothesley mengalami gejala insomnia parah. Di pagi hari ia akan bekerja dengan giat namun di malam hari tak mampu memejamkan mata untuk beristirahat.
Setiap detik, otaknya dipenuhi oleh Neuvillette, Neuvillette, dan Neuvillette. Ia terus menerus meraba pita di lehernya, mengagumi hadiah pemberian sang Hakim Agung setiap ia melihat pantuannya dalam genangan air, dan senyum-senyum sendiri seperti orang gila.
Wriothesley sangat bahagia.
Seperti yang dikatakan Neuvillette sebelumnya, kalung yang dililitkan ke leher seorang budak merupakan simbol kepemilikan. 10 tahun yang lalu, keluarga Marseille memberinya kalung rantai yang memilik lambang Wolf Fang. Hanya ketika kalung tersebut dilepas sang majikan, kebebasan secara simbolik diberikan.
Tapi keluarga Marseille sudah mati. Tidak ada yang bisa melepas kalung budak tersebut dan Wriothesley pun masa bodoh dengan hal-hal yang berbau seremonial seperti itu. Yang menganggapnya sebagai masalah serius justru Neuvillette. Hakim Agung itu seperti memiliki dendam tersendiri pada kalung budak. Tanpa peduli akan pendapat Wriothesley, ia melepasnya, bahkan membuangnya seperti sampah.
Menariknya, setelah semua kebencian terhadap kalung kepemilikan, mengapa Neuvillette yang agung itu malah memberinya kalung lain? Tidakkah hakim itu adalah orang yang munafik?
"Tapi tidak apa-apa," gumam Wriothesley pada dirinya sendiri selagi tangannya sibuk menyusun komponen mekanik. "Kalau itu Neuvillette, aku akan dengan senang hati menjadi anjing yang patuh."
Saat ini Wriothesley berada di ruang produksi Benteng Meropide. Karena kejeniusannya, ia kini beralih dari pembuat komponen menjadi pembuat Gardemek.
Ya. Prajurit Garde Mekanik yang tersebar di Fontaine juga dibuat oleh tangan-tangan terampil narapidana Benteng Meropide. Bisa dibilang tugas tersebut adalah tugas yang hebat. Di negara lain, tenaga ahli seperti mereka jelas digaji sangat mahal karena sudah menciptakan teknologi yang luar biasa.
Sementara itu di Benteng Meropide ... jangankan gaji. Mendapat roti basi saja sudah bersyukur. Tenaga yang sudah dikeluarkan mati-matian oleh seluruh narapidana tidak ada artinya bagi para sipir di sana.
Akhir-akhir ini, upah para pekerja sedang sangat mengkhawatirkan. Kepala sipir yang gagal berbisnis dengan Severin semakin frustasi karena tidak ada pemasukan lebih ke kantong pribadinya. Pria itu melampiaskan kegusarannya tak lagi hanya pada Wriothesley, tapi juga pada narapidana lainnya. Pekerjaan mereka dibuat semakin berat dan kebutuhan logistik dipangkas habis-habisan.
Dampaknya apa?
Narapidana jelas banyak yang jatuh sakit. Selama seminggu terakhir saja Sigewinne sudah mendapat lima pasien yang menderita gizi buruk. Awalnya kantin memberinya bantuan berupa makanan tambahan untuk para pasien. Tapi seiring bertambahnya jumlah korban, para koki tak lagi mau membantu.
Di titik tersebut, Wriothesley jelas khawatir pada situasi menyebalkan seperti itu, tapi tidak sampai membuatnya melakukan hal ekstrim untuk mengubah keadaan. Ia tidak ingin membuat masalah dan hanya akan membantu secara diam-diam. Misalnya saja, ia kini mengerjakan tugas orang lain yang fisiknya lemah. Ia juga memutus hubungan dengan Deryl dan membagikan jatah makan berlebihnya pada orang lain yang lebih membutuhkan.
Meski begitu, bantuan kecil seperti itu tak akan secara signifikan memperbaiki masalah struktural. Bukan narapidana yang seharusnya dibantu, tapi kepala sipir yang seharusnya dihajar sampai hati nuraninya kembali bekerja.
Di saat Wriothesley selesai merakit Gardemek yang ketiga hari itu, jam sore berbunyi. Seorang sipir memeriksa pekerjaannya untuk beberapa saat dan memberinya salinan laporan kerja yang bisa ditunjukkan pada penjaga kantin untuk ditukarkan makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel World with You in It [Wriolette]
FanfictionDibanding Wriothesley, anjing jalanan bahkan lebih tahu cara bertahan hidup. Mencabik tanpa belas kasih, mengais tanpa harapan pasti. Kriminal itu begitu menjijikkan sampai-sampai air tersuci di dunia tak akan mampu membersihkan noda di hatinya. "Ka...