Halo, Monsieur Neuvillette. Aku harap cuaca cerah di luar sana dan harimu menyenangkan.
Aku tidak menyangka Sigewinne menceritakan semua yang terjadi Benteng Meropide padamu dan aku lagi-lagi harus merepotkanmu. Terima kasih atas bantuanmu selama ini, Monsieur Neuvillette. Kau sangat baik.
Untuk kemajuan saat ini, aku sudah berhasil membujuk Sipir Leonard untuk bergabung dalam kudeta. Dia yang akan menjadi kepala sipir baru kelak. Semoga kita berhasil membantunya naik jabatan dan ia tidak memperlakukan para tahanan semena-mena nantinya.
Rencana selanjutnya, kami akan demo besar-besaran. Kami akan mogok kerja, pura-pura sakit, dan meminta kesejahteraan dijunjung dalam Benteng Meropide. Sipir Leonard yang akan membujuk dari dalam. Jika Kepala Sipir Galant tidak tergerak, kami akan melanjutkan demo sampai Sipir Leonard yang jadi pemimpin kami.
Aku harap rencana ini berhasil, Monsieur Neuvillette. Aku juga berharap tidak ada korban yang berjatuhan dalam demo nanti.
Aku juga berharap bantuan Monsieur Neuvillette untuk pasokan makanan selama masa mogok kerja nanti karena kami jelas tidak bisa ambil makanan di kantin. Anggap saja aku berhutang padamu. Begitu aku keluarga penjara dan mendapat pekerjaan yang layak, aku akan membayar semua termasuk bunganya.
— Wriothesley
P.S. Kita harus adakan pesta lagi setelah kita menang. Biayanya masukkan dalam tagihan hutang karena kali ini aku yang traktir 🤤🍵
***
Di dalam ruang kerja, Neuvillette menarik sedikit ujung bibirnya ketika membaca surat Wriothesley yang semalam dikirim oleh Sigewinne. Dengan suara lirih, sang Hakim Agung juga bergumam, "Bagaimana bisa pria semiskin dia membayar seluruh roti-roti itu? Tidak masuk akal." Ia kemudian melipat suratnya dengan rapi dan memasukkannya ke dalam laci untuk bergabung bersama benda-benda berharga lainnya.
Hari itu, Neuvillette kedatangan tamu. Ia hanya bisa beristirahat sejenak sebelum kembali menegakkan tubuh dan menyambut wanita yang sedari tadi berdiri menunggunya. Dengan sopan santun tak tercela, Neuvillette akhirnya mendongak dan menyapa, "Ada yang bisa saya bantu, Nona ..."
"Clorinde," jawab wanita beraura dingin dengan tatapan mata yang menyorot tajam. Irisnya yang berwarna ungu senada dengan vision elektro yang tergantung di pita dasinya.
Neuvillette sering melihat wanita berpakaian rapi dengan celana ketat layaknya bangsawan yang siap tempur itu berada di sisi Nona Furina. Sang Archon tidak mengatakan apapun tentang wanita tersebut namun Neuvillette yakin jika Dewi itu mendadak terdengar bijaksana, itu berarti Clorinde yang sebenarnya berbicara. Bisa dibilang, Clorinde adalah mata dan telinga Nona Furina di sepenjuru Fontaine.
Neuvillette pun mengulangi pertanyaannya dengan lebih lengkap sekarang. "Ada yang bisa saya bantu, Nona Clorinde?"
Clorinde menunduk sejenak untuk memberi hormat sebelum berkata, "Saya datang bukan untuk meminta bantuan. Saya datang justru untuk menawarkan."
Tubuh Neuvillette sedikit menegang ketika mendengar itu. "Apakah saya terlihat seperti sedang butuh bantuan?" tanyanya penasaran namun suara acuh membuatnya terdengar seperti pria yang sombong.
Meski begitu, Clorinde tidak berkecil hati. "Petunjuk kasus penjualan obat-obatan terlarang beberapa bulan yang lalu berasal dari saya. Petunjuk kasus perdagangan manusia dalam persidangan terakhir yang Monsieur Neuvillette pimpin juga dari saya. Tanpa Anda sadari, selama ini saya sudah membantu Anda. Jika Anda memerlukan bantuan untuk memenangkan kudeta di Benteng Meropide, saya juga bisa menjadi kaki tangan Anda."
Mata Neuvillette melebar. Tubuhnya yang sudah tegang menjadi begitu waspada terhadap wanita di hadapannya.
Siapa sebenarnya Clorinde? Bagaimana bisa wanita itu tahu rencana yang bahkan tidak Neuvillette bicarakan dengan siapapun selain Sigewinne? Mungkinkah selama ini kantornya disadap? Neuvillette pernah mendengar kalau Institute Fontaine sedang mengembangkan robot yang memiliki kecerdasan melebihi manusia. Mungkinkah Clorinde adalah salah satunya?
"Monsieur Neuvillette tidak perlu curiga dengan keberadaan saya. Saya tidak berpihak pada siapapun di Teyvat, bahkan Nona Furina sekalipun. Saya berdiri sendiri dan bersedia membantu orang yang menurut saya layak untuk dibantu," ujar Clorinde seolah membaca pikiran Neuvillette.
Neuvillette menajamkan pandangannya dan tak lagi menaruh hormat ketika menjawab, "Bukankah justru orang sepertimu yang patut dicurigai? Kemarin kau di pihak Nona Furina. Besok bisa saja kau menikamnya dari belakang. Apa yang membuatmu yakin kalau aku mau berada dalam posisi yang sama dengannya?"
Masih dengan ekspresi yang dingin, Clorinde menjawab, "Selama Anda percaya pada Wriothesley, Anda juga bisa percaya pada saya."
Wriothesley? Wanita ini ada hubungannya dengan Wriothesley? Itu adalah jawaban yang tak Neuvillette duga sedikitpun.
Bagaimana bisa? Selama ini Wriothesley bergerak sendirian. Pria itu juga bukan tipe orang yang bisa menyusun strategi licik dengan menyusupkan orang ke dalam pemerintahan.
Selagi memikirkannya, Neuvillette tiba-tiba teringat dengan surat yang baru saja dibacanya. Meski bahasa Wriothesley terasa seperti ditulis oleh orang tak berpendidikan, pria itu berhasil mengumpulkan massa di Benteng Meropide seorang diri dalam waktu singkat. Sipir Leonard yang dikenal sebagai orang yang keras juga berada di pihaknya
Mungkinkah Wriothesley tidak sepolos yang Neuvillette kira?
Neuvillette berusaha menenangkan diri dan menjernihkan pikiran sebelum bertanya pada Clorinde, "Mungkinkah kau menawarkan bantuan karena ini ada hubungannya dengan Wriothesley?"
"Anggap saja begitu. Aku pernah berhutang budi padanya dan mungkin inilah saatnya aku membalasnya," jawab Clorinde tanpa ragu.
Neuvillette tidak mengucapkan apapun untuk beberapa saat selagi ia berpikir. Ia membayangkan berbagai macam skenario sebelum akhirnya berkata, "Baiklah, Nona Clorinde. Aku akan mempertimbangkan tawaranmu. Untuk saat ini aku belum memiliki rencana apapun, jadi kau bisa kembali melakukan aktivitasmu yang lain. Aku akan menemuimu ketika aku membutuhkanmu."
Clorinde mengangguk. "Baik, Monsieur Neuvillette. Anda tahu di mana mencari saya."
"Hmm, apa Nona Furina tahu tentang ini?"
"Nona Furina hanya tahu kasus-kasus yang secara legal diterima oleh pengadilan. Saya diperbolehkan datang ke sini untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan itu."
"Baiklah, aku mengerti," jawab Neuvillette serius. Singkatnya, pertemuan mereka bersifat rahasia.
Setelah memastikan tidak ada pertanyaan lagi dari Neuvillette, Clorinde mengangguk untuk memberi hormat dan meninggalkan ruangan. Begitu pintu tertutup, Neuvillette memanggil, "Sedene," dan melusine pertama yang dipekerjakan olehnya masuk ke dalam ruangan menggantikan kehadiran Clorinde.
Secara legal, Sedene merupakan pegawai balai kota. Itu adalah langkah awal yang Neuvillette lakukan untuk menjadikan melusine bagian dari pengadilan. Selain bisa mendapatkan teman yang bisa dipercaya untuk mengusut kasus di lapangan, Neuvillette berharap kebijakannya bisa membuat melusine setara dengan manusia biasa di masa depan.
Mengingat mereka sudah mengenal satu sama lain selama ratusan tahun ketika tinggal di Pulau Elynas, mereka tidak memerlukan basa-basi untuk beramah tamah sehingga Neuvillette langsung memberi perintah, "Selidiki Clorinde. Cari tahu latar belakangnya dan dengan siapa saja dia bekerja. Kau mungkin akan ketahuan, tapi kau tidak perlu khawatir. Jujur saja ketika ia menginterogasimu. Gunakan namaku ketika dia mengancammu."
Sedene mengerti. Melusine berdarah murni dengan fisik yang lebih mirip kelinci laut ketimbang manusia itu siap melaksanakan tugas. Neuvillette berani meletakkannya di garis depan karena Neuvillette tahu dialah yang paling tepat berada di posisi itu dan ia sangat bangga telah diberi kepercayaan. Matanya menyala penuh semangat saat berkata, "Monsieur Neuvillette tidak perlu khawatir. Serahkan semuanya padaku."
***
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel World with You in It [Wriolette]
FanfictionDibanding Wriothesley, anjing jalanan bahkan lebih tahu cara bertahan hidup. Mencabik tanpa belas kasih, mengais tanpa harapan pasti. Kriminal itu begitu menjijikkan sampai-sampai air tersuci di dunia tak akan mampu membersihkan noda di hatinya. "Ka...