22

2.3K 135 8
                                    

"aku benar-benar ingin menikah dengan mu" ucap obito lembut

"kau...kau bicara apa? kau pasti sudah sangat mabuk!" jawab kakashi berusaha tenang

"tidak, aku mengatakan ini semua dalam keadaan sadar! aku sangat mencintai mu , ayo kita menikah!" jawab obito tegas

"tapi... bagaimana dengan dia? bukankah kau sangat mencintainya?" tanya kakashi masih dalam keadaan jantung yang berdegup tak beraturan

"aku akan meninggalkannya, aku hanya mencintai mu dan menginginkan mu bukan yang lain!" ucap obito tegas yang berhasil membuat kakashi merona

obito kembali menunduk bersimpuh meski jarak keduanya hampir sejajar dan mengeluarkan kotak kecil dari saku celananya, dua buah cincin emas dengan permata putih kecil di tengahnya langsung bersinar saat kotak kecil itu di buka.

"ini adalah cincin pernikahan ayah dan ibu ku, aku ingin kau menjadi sosok yang menggunakan cincin ini setelah ibu ku" ucap obito lembut

"jadi, apa kau mencintai ku? apa kau mau menikah dengan ku?" tanya obito tegas sambil menyodorkan kotak itu di hadapan kakashi

kakashi hanya terdiam dan membatu dalam pelukan obito, perasaan terkejut, senang sekaligus kebingungan bercampur jadi satu saat ini.

"hey jawab aku, ku mohon jangan membuat ku menunggu mu lagi!" lirih obito

"ya, aku juga mencintai mu!" lirih kakashi tanpa sadar

obito pun langsung memasangkan cincin di jari manis kakashi dan setelahanya diikuti oleh kakashi, keduanya tanpa sadar saling bertatapan sambil tersenyum senang disana.

kedua pemuda itu pun kembali berciuman dan saling melumat untuk beberapa detik, kakashi pun mendesah pelan saat obito beralih mendaratkan bibirnya dan memberikan kecupan di leher putih miliknya.

"o..obito eungh... ti..tidak disini, bawa aku ke kamar" lirih kakashi dengan wajah yang sudah di penuhi oleh gairah

....----....

S

uara bising dari kesibukan para warga di siang hari membuat obito tersadar dari tidur lelapnya. matanya membulat dengan wajah terkejut saat melihat tubuh polos miliknya yang sedang memeluk tubuh polos milik kakashi.

'kenapa aku disini bersamanya? apa yang sudah terjadi semalam?' batin obito gugup

matanya melirik sekilas pada cincin di jari manis kakashi yang bersandar di perut rata miliknya.

'i..itu seharusnya dipakai oleh rin kan? sial aku tidak ingat apa pun' batin obito kembali merasa frustasi

obito memejamkan matanya sambil terus mencoba mengingat apa yang sudah terjadi semalam. perlahan-lahan ingatannya tentang kejadian semalam telah kembali, meski tak ingat seluruh kejadian tapi obito mengingat bagaimana cincin itu bisa di gunakan oleh kakashi.

'sial, kenapa aku justru pergi ke rumah kakashi? bukankah semalam aku ingin menemui rin? bodoh, ahhhk obito kau sungguh bodoh! semalam karena mabuk, aku jadi menganggap jika kakashi itu adalah rin!' batin obito yang sudah mengingat kebodohannya

"eunghh..." lengguh kakashi yang merasa terganggung dengan pergerakan tubuh obito

'sial, apa yang harus ku lakukan sekarang? jika aku mengatakan dengan jujur tentang kesalahpahaman ini, apakah kakashi akan baik-baik saja?' batin obito yang kini menatap wajah damai kakashi

'pokoknya, aku harus berkata jujur saat dia bangun nanti' batin obito lagi

obito pun perlahan-lahan menjauhkan tubuh kakashi dan segera beranjak dari kasur itu.

....----....

obito yang baru kembali ke rumah kakashi setelah membeli makanan untuk mereka berdua langsung terkejut saat suara serak khas bangun tidur milik kakashi menyapanya.

"kau dari mana?" tanya kakashi dengan tubuh atas yang polos hanya bagian bawanya yang ditutupi oleh celana pendek

"aku pergi untuk membeli makanan" jawab obito gugup

"kakashi...." sambung obito yang sungguh gugup

"i...iya?" jawab kakashi yang juga gugup setelah mengingat kejadian semalam

"sebenarnya aku.... semalam...."ucap obito terputus saat menyadari ada banyak tanda merah di tubuh kakashi akibat ulahnya semalam

"semalam kau kenapa?" tanya kakashi dengan wajah memerah

'apa dia takut aku marah?' batin kakashi mengikuti arah pandangan obito pada tubuhnya

"obito, kemarin kau sungguh menyebalkan dan aku kecewa pada mu. kau tega meninggalkan ku dan tak kembali, aku bahkan terus menunggu mu di taman sampai malam seorang diri. tapi aku juga tak menyangka, pada akhirnya kau menemuiku dan meminta maaf. meski kau datang saat mabuk tapi aku senang kau mau berkata jujur pada ku, terimakasih sudah mencintai ku dan sepertinya tanpa sadar aku juga mencintai mu selama ini. sekarang aku sungguh merasa sangat bahagia karena mu, terimakasih obito" sambung kakashi memberanikan diri mengungkapkan perasaannya

obito yang semula ingin meluruskan kesalahpahaman dan kebodohannya menjadi tak tega saat mendengar ucapan kakashi tentang perasaannya dan tak tega menyakiti setelah melihat wajah senang milik kakashi.

"obito?" tanya kakashi lagi setelah melihat obito yang terdiam

"maaf, semalam aku terlalu bersemangat. apa kau baik-baik saja?" tanya obito bohong

"hahaha, jangan khawatir. meski kau bermain dengan kasar tapi aku baik-baik saja" jawab kakashi masih tersipu di tempatnya

"baiklah, a...ayo kita makan" ucap obito mengalihkan pembicaraan yang di jawab anggukan oleh kakashi

'apa setelah ini, kita masih bisa kembali seperti semula?' batin obito yang frustasi



My One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang