Chapter 1 - Meet.

59 55 0
                                    

×ו××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

×ו××

Ribuan kali permintaan maaf atau klarifikasi tidak akan bisa menyelesaikan semuanya. Publik merasa dibohongi. Pernyataan-pernyataan penuntutan perselingkuhan dilempar oleh publik. Publik meminta untuk keluarga itu bubar. Dengan alasan, anak-anak yang sedari kecil hingga besar diperkerjakan oleh kepala keluarga. Publik salah. Publik selalu memandang sebelah mata. Tidak ingin mendengarkan kenyataan yang telah berlaku, kenyataan yang mungkin lebih kejam.

Pilihan satu-satunya adalah kabur tanpa membawa nama marga atau nama asli.

Orang pertama yang memilih untuk kabur adalah anak pertama yang merupakan seorang dokter operasi. Sedari awal sudah dia duga jika semua pasti akan berakhir seperti yang telah terjadi. Wanita itu bernama Sofie Alasya dengan nama marga Remano. Dia memutuskan untuk hanya mengenakan nama aslinya, Sofie Alasya—dengan tidak menyia-nyiakan keberuntungan yang dimana publik tidak mengetahui nama dari masing-masing anggota keluarganya.

Tak hanya sekadar kabur, Sofie juga mencari sesuatu tentang dirinya sendiri, orang yang samar-samar teringat di otaknya, dan seorang wanita tua yang juga samar-samar dia ingat.

Pekerjaan Sofie sebagai dokter memang sudah diketahui oleh orang-orang. Tapi, tidak ada yang mengetahui pada bagian mana dirinya bekerja. Dokter memang banyak diketahui orang-orang sebagai pekerjaan untuk merawat orang sakit, tapi berbeda dengan dirinya. Dia bertugas di belakang, hanya orang-orang tertentu yang bisa menemui dirinya. Pekerjaan utamanya adalah menata organ-organ manusia, dan bisa saja Sofie membunuhnya dengan cara menghancurkannya.

“Dokter Sofie, pasien telah dipindahkan ke ruang operasi,” kata seorang perawat.

Sofie membalikkan tubuhnya. “Sebentar lagi aku akan segera ke sana. Persiapkan semua terlebih dahulu dan panggil dokter lain untuk membantu,” jawabnya.

“Baik.” Perawat itu pergi dari hadapan Sofie.

Sofie terus memandang ke sebuah pigura foto kecil yang terletak di atas mejanya. Matanya tidak berhenti memandang itu. Sebuah pigura foto yang menampilkan foto dirinya bersama seorang pria di sebelahnya selalu dia simpan baik-baik. Dia tidak bisa mengingat siapa orang yang berada di sebelahnya. Kecelakaan sekitar 7 tahun lalu berhasil membuat Sofie kehilangan semua ingatan. Perlu kurang lebih pada 7 tahun untuk dirinya pulih walau hanya mengingat profesinya sebagai dokter.

Semua benar-benar menghilang. Nama-nama orang yang berarti baginya telah hilang tanpa jejak di otaknya. Hanya ingatannya tentang kedokteran berhasil bertahan. Berbagai upaya dilakukan, tapi kenyataannya hingga sekitar 7 tahun ini, tidak ada kemajuan. Tapi, anehnya nama-nama orang yang tidak berharga baginya, perlahan dia ingat. Takdir seolah berkata jika akan ada kejutan di masa depan, di masa yang tidak Sofie ketahui.

Elfie.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang