×ו××
Perlahan matahari mulai tenggelam, langit mulai gelap. Semua orang seharusnya pulang ke rumah untuk istri kala itu. Tapi, tidak dengan Sofie. Dia tetap berada di ruangannya menunggu janji.
Ingin rasanya Sofie mencari ke berbagai penjuru kota, tapi dia tidak memiliki keberanian. Kota sedang kacau, bahkan atasan Sofie meminta bawahannya untuk tetap dalam zona hijau. Sofie diharuskan memilih untuk tetap diam di rumah atau rumah sakit. Sofie memilih untuk di rumah sakit.
Atasan dan rekan kerja Sofie meminta Sofie untuk kembali ke penginapan, tapi Sofie menolak dengan keras kepalanya. Tiga jam setelah jam kerja berakhir, Sofie terus berada di dalam ruangannya. Dia terus membuka matanya dengan tangannya yang sibuk menggulir internet.
Dengan benda seadanya, Sofie harus mencari informasi. Tak tahu informasi akan dia lakukan apa untuk nanti. Hal yang terpenting adalah Sofie bisa mencaritahu tentang Rankasa.
Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Sofie melirik ke arah jam pada layar laptopnya. Pukul delapan. Suara ketukan pintu yang tak biasa, Sofie tidak mengenal suara ketukan pintu itu. Sofie ragu untuk membuka pintu. Tidak ada pesan dari Rankasa yang masuk ke dalam ponselnya.
Tidak ada pemberitahuan dari atasan atau perawat untuk melakukan operasi. Lantas siapa orang yang mengetuk pintunya? Sofie ketakutan. Dia terus memanggil Rankasa untuk kembali.
Seingatnya, Rankasa selalu mengirimkan pesan untuknya kala pria itu ingin bertemu dengan Sofie.
Lima menit Sofie membiarkan orang yang mengetuk pintu ruangannya terus mengetuknya. Sofie sudah mengunci pintu sejak awal, itu sedikit mengamankan dirinya. Dia memilih untuk bersembunyi di bawah mejanya. Sofie berpikir hal negatif, tentang peneroran, pembunuhan, pelecehan, dan hal lain yang terjadi di malam hari.Di dalam hatinya, dia tetap memanggil nama Rankasa. Tubuhnya bergetar dalam diam. Suasana hening membuat Sofie semakin dibuat ketakutan.
Tiba-tiba suara ketukan semakin keras. Sofie dibuat terkejut dengan suara itu pula suara pemberitahuan dari ponselnya. Sofie buru-buru membuka ponselnya. Rankasa mengirimkan pesan yang berisi meminta Sofie untuk tidak membuka pintu dan menutup telinganya.
Sofie langsung membalasnya singkat, setelah itu dia meletakkan ponselnya ke sembarang arah lalu menutup kedua telinganya erat.
Suara ketukan samar-samar menghilang. Sofie tetap ketakutan. Bahkan, dia mengetahui jika orang yang mengetuk pintunya bukanlah Rankasa. Lantas siapa yang mengetuk pintunya? Aneh. Mencurigakan.
Tak lama kemudian, Rankasa tiba-tiba menghubungi Sofie. Melihat ponselnya menyala, Sofie langsung mengambil ponselnya dan menerima panggilan dari Rankasa.
“Are you okay, Bu Dokter?” Suara Rankasa terdengar dari seberang.
“Tidak apa,” jawab Sofie dengan suara yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfie.
Historia CortaMysterious love story. ×ו×× Sofie Alasya Remano merupakan seorang dokter operasi yang bekerja di rumah sakit yang bernama Trelandra, rumah sakit umum yang dimiliki oleh Keluarga Elandra. Sofie berstatus sebagai seorang istri dari Rankasa, orang yan...