×ו××
Lagi-lagi sesuatu tengah disembunyikan oleh Rankasa. Sofie tidak bisa berbuat apa-apa. Sesuatu yang seharusnya diketahui oleh Sofie tengah disembunyikan oleh Rankasa dengan baik. Terus bermain rapih tanpa memberitahu sedikit pun. Sofie menganggap jika Rankasa tidak berniat untuk memberitahunya. Tapi, Sofie tidak mengetahui jika Rankasa tengah menunggu saat-saat penting untuk memberitahu Sofie lebih dari yang selama ini dia beritahu.
Sementara Rankasa diam, Sofie memilih untuk memakan makanannya terlebih dahulu sementara Rankasa menyiapkan makanan untuk diri Rankasa sendiri. Tiga puluh menit telah cukup untuk keduanya menghabiskan makanan mereka. Kini, giliran Sofie mengerjakan pekerjaan rumah. Dia meminta dengan tegas untuk Rankasa duduk di kursi memperhatikan dia. Sofie fokus mencuci piring dan Rankasa fokus memperhatikan Sofie dari belakang.
Satu-persatu alat makan telah dicuci oleh Sofie. Sofie tidak tahu kemana pikirannya selama dia mencuci piring. Dia dibuat terkejut dengan Rankasa yang tiba-tiba mengendong tubuhnya. Rankasa perlahan berjalan menuju kembali ke kamar mengendong tubuh Sofie. Rankasa tidak melirik ke arah Sofie, tapi Sofie terus memperhatikan wajah Rankasa dari gendongan.
Rankasa membawa Sofie kembali ke kamar. Dia menurunkan tubuh Sofie di atas kasur. Rankasa menggenggam tangan Sofie, dia terus menatap wajah Sofie. Wajah Rankasa terlihat tengah menginginkan sesuatu, tapi Sofie tidak mengetahui apa yang Rankasa inginkan. Rankasa tiba-tiba mencium tangan Sofie berkali-kali.
“Ada apa?” tanya Sofie.
“Apakah kamu bekerja esok?” tanya Rankasa.
Sofie menganggukkan kepalanya sebagai jawaban sembari tersenyum. “Ingin ikut denganku untuk bekerja lagi?” tanyanya.
“Mungkin tidak. Aku memiliki pekerjaan untuk besok,” jawab Rankasa.
“Baiklah,” balas Sofie. “Ayo kita tidur. Aku takut esok kita terlambat.” Dia menarik tangannya dari genggaman Rankasa. Lalu, dia membaringkan tubuhnya.
Entah mengapa hatinya terasa sakit. Tidak ada hal besar yang memicu sakit hatinya. Hanya hal kecil dapat membuatnya sakit hati. Hingga Sofie langsung menganggap dirinya sebagai orang lemah.
Sofie dibuat terkejut dengan Rankasa yang memeluk tubuhnya dari belakang. Sepertinya Rankasa tidur di belakangnya. Sofie memilih untuk melepas paksa pelukan dari Rankasa. Tapi, Rankasa memeluk Sofie begitu erat dengan mengunci pergerakan Sofie. Tidak ada yang dapat Sofie lakukan selagi Rankasa mengunci tubuhnya. Tapi, Sofie memilih untuk menyembunyikan wajahnya.
Tiba-tiba Rankasa terkekeh pelan. “Aku bercanda, Fie. Aku akan menemanimu,” bisiknya.
Tidak ada jawaban dari Sofie. Terlalu lemah.
Akan tetapi, kemudian Sofie tersenyum dibalik persembunyian wajahnya. “Kubunuh kau,” kata Sofie pelan. Tidak ada niatan membunuh, tidak ada niatan bercanda, tidak ada tanda-tanda Sofie akan melakukannya. Sofie langsung kebingungan mengapa dirinya mengatakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfie.
Cerita PendekMysterious love story. ×ו×× Sofie Alasya Remano merupakan seorang dokter operasi yang bekerja di rumah sakit yang bernama Trelandra, rumah sakit umum yang dimiliki oleh Keluarga Elandra. Sofie berstatus sebagai seorang istri dari Rankasa, orang yan...