.
.“Rosie… Ayok kita Nikah!”
“hah?”
“Ck.., ayo kita menikah” ulangnya
“M-menikah?”
“wahhh.. apa kamu tidak tau Menikah?”
ganteng sih tapi kok kek orang bego ya? Eh polos kali ya pikir Jennie.
Kata pengacara pribadi papa Kim, Rosie tidak akan menikah dengan orang hanya karena harta, maka dengan itu Jennie yakin Rosie pasti mau dong, Jennie percaya dirinya cantik, dan Rosie pasti akan suka padanya.
“aku serius. Aku mencintai kamu” lelbih tepat nya Jennie mencintai harta papa nya yang terancam hilang.
Rosie tertawa terbahak sambil merapikan piring sisa makan nya dan Jennie.
“kamu Perempuan gila ya. Kita bahkan tidak saling mengenal, sudahlah lebih baik kamu pulang” ucapnya sambil menarik Jennie Keluar.
“calon suami aku ko kasar sih, pake seret aku begini” protes jennie sambil mmencoba bertahan di pinjakan nya, tapi kekuatan Rosie tidak bisa di kalahkan, jennie tetap terseret.
“sudahlah. Kita baru kenal belum satu jam. Dan kamu ingin aku menikahimu begitu?”
Jennie terus memberontak menarik sesuatu yang bisa bertahan dari pijakannya karena terseret Rosie, Jennie yakin tangannya pasti memerah saat ini.
dia berpegangan Sofa dengan kedua tangannya, Rosie terus menariknnya tidak memperdulikan ringisan di wajah Jennie karena menahan sakit di tangannya
Ya di pikir aja, tiba-tiba datang, mau pingsan, minta makan dengan santai nya bersikap seolah pemilik rumah, di tambah lagi malah Minta di nikahin, fix Jennie orang Gila di mata Rosie saat ini.
Jennie panik terus berpegangan sofa, pikiran jennie terus berputar.
“Bagaimana ini tinggal dua minggu lagi” batinya
“kau harus menikahi ku!”
“tidak akan!” jawabnya lagi masih dengan akasi Tarik menarik.
Dengan kekuatan penuh Jennie mencoba bertahan dia mencakar tangan kekar Rosie, tapi Rosie tidak kalah kuatnya, hingga pada akhirnya Sofa terjungkit, terbalik dan tubuh Jennie limbung, kening nya terbentur pada meja dekat sofa.
“Aaww..” Ringis nya lalu terduduk “sakiiitt..” Ringis jennie yang terisak kecil memajukan bibrnya.
“maaf. tapi itu tidak akan terjadi jika kamu tidak seperti ini padaku”
Jennie mendengkus kesal “ingat Rosie, aku sekarang akan pergi, dan aku akan kembali. Intinya kita akan menikah, HARUS MENIKAH!!” ucap Jennie pada Rosie
semebelum akhirnya beranjak sambil memegangi kening yang membiru itu.
Jennie pun keluar dari apartment Rosie.
“halo bibi, aku butuh bantuan mu dan pengacara Keluarga Kita!” ucap Jennie dalam telpon setelah keluar dari apartment Rosie
Merasa pusing, akan kedatangan sesuatu yang sangat tiba-tiba, cantik sih tapi kenapa agresif sekali pikir Rosie,
“ayok kita menikah!”
Rosie Kembali teringat dan dia mendengus kesal.
Rosie membuka kaosnya, ia merasa gerah. Bahkan ruangan berserakan itu ia malas bereskan.
Biarkan saja untuk saat ini. Rosie merebahkan tubuhnya beberapa jam lagi waktu makan siang tapi perutnya sudah lapar.
Iyalah lapar, karena jatah sarapannya harus di bagi dua dengan orang gila itu pikirnya, dia yang baru saja pindah ke korea ini beberapa minggu lalu, sungguh malang hari libur nya di ganggu oleh orang aneh itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Pak Dosen (chaennie)
AléatoireKetika Jennie mengejar jodohnya demi menyelamatkan harta sang ayah